Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling di Pamulang Manfaatkan Waktu Shalat Berjemaah untuk Curi Motor di Masjid

Kompas.com - 26/06/2020, 10:19 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN,KOMPAS.com- Upaya pencurian sepeda motor yang terjadi di salah satu masjid kawasan Bambu Apus, Pamulang, Tangerang Selatan, Kamis (25/6/2020) malam, berhasil digagalkan warga setempat.

Satu dari tiga pencuri yang membawa motor beat milik Suhendar, berhasil ditangkap.

Suhendar mengatakan, aksi pencurian sepeda motor di masjid itu kerap terjadi. Modus pelaku memanfaatkan waktu masyarakat menjalankan salat.

"Sering di sini mah. Tiga bulan yang lalu ada juga motor hilang. Waktu shalat subuh," kata Suhendar saat dikonfirmasi, Jumat (26/6/2020).

Baca juga: Kepergok Warga Saat Beraksi, Maling Motor di Pamulang Babak Belur Dihakimi Massa

Namun, Suhendar menduga kalau kejadian tersebut tidak dilaporkan oleh korbannya.

"Cuma memang korban tidak laporan kali ya, motor beat juga," ucapnya.

Sebelumnya, seorang pencuri sepeda motor babak belur dihajar massa setelah kepergok saat beraksi.

Suhendar mengatakan, peristiwa penangkapan pelaku yang belum diketahui identitasnya itu terjadi pada pukul 19.30 WIB.

Saat itu Suhendar yang ingin melaksanakan shalat isya di masjid melihat pelaku bersama dua orang temannya berada di dekat parkir motor.

Baca juga: Car Free Day Ditiadakan, Pemkot Tangsel Bahas Rute Khusus Pesepeda

"Mereka bolak-balik saja itu. Saya curiga, saya pantau dari dalam masjid. Begitu iqamah mau shalat, mereka beraksi. Satu mantau, satu naikin motor saya dan satu di motor yang mereka bonceng bertiga," kata Suhendar.

Suhendar yang mengetahui kunci motor honda beat warna hitam miliknya telah dirusak dan menyala langsung berteriak maling serta mengejar.

Teriakan Suhendar pun mengundang perhatian masyarakat sekitar yang turut membantu mengejar.

"Mereka kabur secara terpisah. Satu ke kanan dan satu ke kiri. Yang ketangkep bawa motor saya sudah terkepung. Ada warga yang duel sama malingnya pakai bambu, sebelum tertangkap," ucapnya.

Saat itu pelaku langsung dihakimi massa sebelum akhirnya polisi datang dan mengamankan.

"Iya ditangkap massa. Dibawa ke masjid habis itu baru polisi datang. Saya tidak tahu pelaku namanya siapa dan orang mana," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com