Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pembeli Sapi Kurban di Lenteng Agung Lebih Pilih Transaksi Online

Kompas.com - 10/07/2020, 12:11 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pembeli yang menyambangi lapak-lapak sapi kurban di seputar Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta disebut berkurang. Namun para pedagang mengatakan, pembeli lebih memilih untuk membeli dan bertransaksi sapi kurban lewat telepon atau secara online.

Marketing Sumiland Farm, Arpan Hadi mengatakan, pihaknya telah menjual 20 ekor selama satu minggu membuka lapak sapi kurban kawasan Lenteng Agung.

“Yang datang itu sejauh ini suami istri atau hanya perwakilan masjid,” kata Arpan di lapak Sumiland Farm, Kamis (9/7/2020) sore.

Baca juga: Harga Sapi Kurban di Jaksel Berkisar antara Rp 16 Juta hingga Rp 90 Juta

Ia memprediksi penjualan sapi kurban tahun ini tak berkurang meski ada pandemi Covid-19.

Pihaknya telah menyiapkan sejumlah protokol kesehatan seperti cek suhu tubuh untuk pembeli, menyediakan tempat cuci tangan, dan menerapkan jaga jarak selama di lapak sapi kurban.

“Luas lapak kami 2.000 meter. Kami arahkan untuk menyebar. Cara kami jualan juga tak salaman,” ujarnya.

Koordinator Lembu Mukti Qurban, Ari mengatakan, selama membuka lapak sejak satu minggu terakhir tak banyak pembeli yang datang ke lapak hewan kurban mereka.

Calon pembeli yang biasanya datang berombongan kini hanya diwakili pihak-pihak tertentu.

“Tahun lalu datang satu mobil isi tujuh orang, beli cuma dua ekor. Sekarang cuma nyuruh perwakilan buat survei. Entah itu anak atau sopir,” kata Ari, Kamis malam.

Ia menilai, calon pembeli mempertimbangkan wabah Covid-19 sehingga tidak harus beramai-ramai mendatangi lapak hewan kurban.

Untuk menggenjot penjualan sapi kurban, Ari memaksimalkan penjualan melalui media digital seperti aplikasi pesan instan, e-commerce, dan media sosial.

Meski tak banyak yang berkunjung ke lapak, puluhan sapi kurban telah terjual di lapak-lapak sekitar Jalan Raya Lenteng Agung.

Para pedagang memprediksi, pembatalan ibadah haji tahun ini akan mendongkrak penjualan sapi kurban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com