BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyajikan data kasus Covid-19 dengan jumlah yang berbeda.
Bahkan, perbedaan data kasus aktif Covid-19 di Bekasi dengan Jabar selisihnya mencapai 659 kasus.
Adapun, kasus aktif adalah pasien positif Covid-19 yang belum sembuh.
Data dari situs website Pemprov Jabar pikobar.jabarprov.go.id, jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 680 per 10 Agustus 2020.
Sementara, jumlah kumulatif terkonfirmasi Covid-19 di Kota Bekasi menurut Pemprov ada 982 kasus. Sedangkan pasien sembuh ada sebanyak 270 dan angka kematian Covid-19 sebanyak 32.
Baca juga: Disebut Punya Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Jabar, Walkot Bekasi: Wajar karena Dekat Jakarta
Sedangkan data dari situs website Pemkot Bekasi corona.bekasikota.go.id, jumlah kasus aktif yang masih dirawat hanya ada 21 kasus, bukan 680 seperti versi Pemprov Jabar.
Lalu, jumlah kumulatif kasus Covid-19 menurut Pemkot Bekasi ada sebanyak 614 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 554 pasien sembuh dan 39 pasien Covid yang meninggal dunia.
Dari kedua data tersebut, kasus aktif antara Pemkot dan Pemprov selisih hingga 659 kasus.
Data Pemprov jauh lebih banyak kasus aktif yaitu sebanyak 680 kasus dibanding data Pemkot yaitu 21 kasus aktif.
Perbedaan juga terlihat dari data jumlah kumulatif Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi yang selisih 368 kasus.
Data kumulatif pasien terkonfirmasi Covid-19 yang disajikan Pemprov jauh lebih banyak dibanding jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 secara kumulatif yang disajikan Pemkot Bekasi.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 2 Kasus, Total 614 Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi malah mempertanyakan data yang disajikan oleh Pemprov Jabar.
Sebab menurut dia, dari awal Maret data kasus Covid-19 di Kota Bekasi yang disajikan Pemprov Jawa Barat jumlahnya memang tinggi.
"Ya ini datanya darimana? Dari awal emang kita dibuat tertinggi," ujar Rahmat.
Apabila benar jumlah kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi yang disajikan Pemprov ada 680, Rahmat mempertanyakan di mana para pasien itu dirawat.