JAKARTA,KOMPAS.com - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menilai keberadaan posko check point untuk pemeriksaan warga yang ingin keluar masuk wilayah Jabodetabek saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), tidak efektif.
Hal ini, kata Bima, dikarenakan kesadaran masyarakat mengenai Covid-19 masih sangat rendah.
"Saya kira (keberadaan) check point itu tidak efektif," kata Bima dalam diskusi bertema 'PSBB Lagi?' yang dilakukan secara daring, Sabtu (12/9/2020).
Baca juga: Wali Kota Bubarkan 14 Check Point di Bekasi, Bagaimana dengan Pemeriksaan SIKM?
Menurut Bima, upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kalangan masyarakat dinilai lebih efektif dengan skala lebih kecil.
Salah satu cara dengan posko siaga di lingkungan kecamatan hingga perkampungan.
"RW siaga langsung di tingkat itu penguatan di situ. Kita drop logistik dan lain-lain. Ini yang kita sebut pembatasan sosial berskala mikro dan komunitas," kata Bima.
Saat ini, Pemkot Bogor telah fokus pada upaya tersebut guna menekan angka penyebaran Covid-19 di masyarakat.
Baca juga: Besok PSBB, 8 Check Point Akan Disiapkan di Pintu Masuk Kota Serang
Menurut Bima, upaya tersebut harus dilakukan lintas lembaga dan komunitas, seperti dinas kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan pemuka agama di samping penerapan PSBB total.
"Menurut saya pertama kita harus kuatkan kolaborasi kita untuk mengedepankan protokol kesehatan dan edukasi. Jadi kita mau mengerjai PR kita enggak nih mengedukasi kepada warga, makanya saya perkuat lagi, Dinkes, IDI, pemuka agama itu harus lebih kencang lagi ke bawah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.