Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Terhambat karena Covid-19, Wagub DKI Minta Ada Terobosan Percepat Proyek MRT Fase 2A

Kompas.com - 02/10/2020, 17:30 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau Pusat Kontrol Operasi di Depo Moda MRT Jakarta, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Ariza meminta adanya terobosan-terobosan untuk mempercepat pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang terdiri dari 2 segmen.

Untuk mempercepat pembangunan ini, Wagub Ariza mengungkapkan akan menjalin kerja sama dengan negara lain yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang sama membangun moda transportasi berbasis rel seperti di MRT Jakarta.

Seperti diketahui, pembangunan fase 2A segmen 2 disebut terhambat karena adanya gagal lelang sebanyak dua kali dan minat kontraktor Jepang yang menurun karena pandemi Covid-19.

Baca juga: PT MRT Jakarta Akan Bangun Coworking Space di Stasiun

"Untuk itu kita membutuhkan dukungan bantuan dari Pemerintah Jepang. Karena menurut jadwal sementara akan selesai pada 2026. Tapi berpotensi mundur ke 2027. Buat kita ini sangat lama, kita akan melakukan terobosan-terobosan untuk melaksanakan ini. Kita tahu di banyak negara, MRT atau subway sebagai tulang punggung transportasi di perkotaan, kita akan melakukan percepatan," ucap Ariza dalam keterangannya, Jumat (2/10/2020).

Segmen 1 sendiri menghubungkan Thamrin-Monas yang direncanakan akan selesai Maret 2025 dan Segmen 2 menghubungkan Harmoni-Kota yang direncanakan akan selesai pada tahun 2026.

Jarak antar stasiun dalam pembangunan tersebut mulai 0,6 kilometer sampai dengan satu kilometer.

Baca juga: Minat Kontraktor Kerjakan Fase 2A Proyek MRT Rendah karena Ada Covid-19

Selain itu, Ariza juga melakukan pengecekan soal penerapan protokol kesehatan Covid-19 di MRT Jakarta yang disebut sebagai protokol bangkit (Bersih, Aman, Nyaman, Go Green, Kolaborasi Inovasi Tata Kelola).

Ia berujar bahwa MRT Jakarta sangat baik dalam menerapkan protokol kesehatan dan sangat ketat selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Alhamdulillah pelaksanaannya tidak hanya baik, tetapi sangat baik di MRT. Tentu kami senang dan bersyukur, mudah-mudahan ini bisa dicontoh dengan unit-unit lainnya, transportasi lainnya untuk memastikan semuanya melaksanakan protokol Covid-19 yang baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com