Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkali-kali Lamaran Kerja Ditolak Saat Pandemi Covid-19, Amadea Rintis Usaha Kuliner ala Jepang

Kompas.com - 08/10/2020, 16:10 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Bak mencari jarum di tumpukan jerami, kalimat ini terasa tepat bagi mereka yang tengah berupaya untuk mencari pekerjaan di tengah pandemi Covid-19.

Pengajuan lamaran hingga proses wawancara berkali-kali dilakukan oleh para pencari kerja.

Namun, apa yang sudah diupayakan itu tak semuanya membuahkan hasil.

Banyak dari para pencari kerja yang tak kunjung diterima oleh perusahaan, sampai akhirnya mencari alternatif lain untuk mengumpulkan pundi-pundi uang di tengah pandemi Covid-19.

Seperti yang dilakukan oleh Amadea Fahdinda, warga Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Kisah Junaedi, 15 Kali Gagal Lamar Kerja dan Jatuh Bangun Bangun Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

Mantan social media specialist perusahaan ternama ini membulatkan tekadnya untuk merintis usaha sendiri dengan berjualan varian makanan khas Jepang secara daring.

Usaha kuliner mulai dilakoni mantan pegawai perusahaan ternama di Jakarta ini setelah berulang kali gagal mendapatkan kerja di tengah pandemi.

Padahal, terdapat beberapa perusahaan yang sudah dilamarnya. Tetapi, belum ada satupun yang membuahkan hasil.

“Ini sekarang jadi mata pencarian utama ya. Karena kan saya juga belum mendapatkan kerja lagi. Lowongan yang buka saat ini pun sedikit. Jadi ya ini sumber penghasilan utama saya,” kata Amadea saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (8/10/2020) malam.

Sejak Februari lalu, Amadea memutuskan mengajukan pengunduran diri dengan maksud mencari pekerjaan di tempat lain.

Namun, ketika dia resmi keluar dari perusahaannya pada awal Maret 2020, muncul kasus Covid-19 dan penetapan status darurat bencana wabah virus corona di Tanah Air.

Akibatnya, perusahaan yang kala itu tengah dilamarnya pun menghentikan proses seleksi. Padahal, dia sudah memasuki tahap akhir perekrutan.

Keinginan Amadea mencari tantangan baru di tempat kerja incarannya itu pun melayang.

“Istilahnya orang-orang di LinkedIn mah di-ghosting HRD. Diberi harapan palsu,” kata Amadea.

Semangatnya tak patah sampai di situ.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com