Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkali-kali Lamaran Kerja Ditolak Saat Pandemi Covid-19, Amadea Rintis Usaha Kuliner ala Jepang

Kompas.com - 08/10/2020, 16:10 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Sebab, selain untuk pemasukan pribadi, banyaknya pemasanan yang masuk membuatnya bisa membantu para pengendara ojek daring mendapatkan penghasilan lebih di tengah pandemi Covid-19.

“Ini sih yang kadang bikin semangat untuk terima orderan, tetapi tetap dijaga jumlahnya. Kalau pre-order kan bisa dibatasi, jadi kualitas (makanan) tetap terjaga,” tuturnya.

Meski sudah mulai mendapatkan hasil yang mencukupi dari usaha kulinernya saat ini, Amadea mengaku masih berkeinginan menjadi pekerja kantoran dan tetap mencoba melamar ke sejumlah perusahaan.

Baca juga: Kisah Penjaga Kolam Renang Tambah Penghasilan lewat Ternak Ikan Cupang Saat Pandemi Covid-19

Alasannya, upah bulanan yang ia dapat nantinya bisa dipakai untuk modal ekspansi usaha kulinernya. Seperti membuka toko sendiri, sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

“Harapan ke depannya yang pasti punya toko sendiri, bisa hire orang juga untuk bantu-bantu. Jadi alasan kenapa masih mau nyari kerja buat modal usaha dan nambah pengalaman juga lah,” ungkapnya.

Amadea berharap agar masyarakat, terutama mereka yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun kesulitan mencari kerja seperti dia, tidak menyerah dan tetap berjuang di tengah pandemi Covid-19 dengan melihat dan memanfaatkan peluang yang ada.

Dia berpandangan bahwa pandemi Covid-19 mengajarkan setiap orang untuk bertahan hidup dengan memaksimalkan keterampilan yang dimiliki. Seperti memberanikan diri menjadi seorang wirausahawan dan tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada.

“Memang benar di balik semua kejadian pasti ada hikmahnya. Kayak pandemi ini, ngajarin kita buat survive dengan berwirausaha. Jadi keteremampilannya nanti enggak cuma jadi karyawan saja, tetapi juga bisa buka lapangan kerja sendiri,” kata dia.

“Dan yang pasti perlu ada support juga dari masyarakat luas untuk membantu mereka yang baru merintis usaha. Misalnya beli sesekali atau baru mempromosikan, banyak caranya,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com