Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Akui Banyak Tempat Makan di Bekasi Kucing-kucingan Layani Makan di Tempat Setelah Pukul 21.00 WIB

Kompas.com - 12/10/2020, 09:38 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Kota Bekasi Abi Hurairah mengaku ada banyak tempat usaha yang kucing-kucingan beroperasi di atas jam yang dibatasi oleh Pemkot Bekasi.

Kini tempat usaha makan atau restoran hanya diperbolehkan makan di tempat hingga pukul 21.00 WIB.

Sementara, tempat hiburan malam hanya diperbolehkan beroperasi hingga pukul 23.00 WIB.

"Pasti ada tempat usaha kalau lagi disamperin bilang iya, iya (akan tutup). Setelah petugas pergi bisa aja dia buka lagi. Ya bisa aja," ujar Abi saat dikonfirmasi, Minggu (11/10/2020).

Baca juga: Kini Karaoke hingga Bar di Bekasi Boleh Beroperasi hingga Pukul 23.00 WIB

Dia mengaku kesulitan memantau aktivitas seluruh tempat usaha di Kota Bekasi dengan jumlah anggota Satpol PP yang terbatas.

Jumlah anggota Satpol PP di tiap kecamatan hanya 30 orang.

"Pastilah dengan personel yang kurang, ada kesulitan. Misalnya satu kecamatan itu ada 30 orang, sedangkan luas wilayah cukup besar. Makanya kita mobile-nya di wilayah paling banyak tempat usaha yang ramai. Kayak misalnya di Mustika Jaya cukup besar, nah kita keliling di Legenda dan Cimuning tempat ramai," kata Abi.

Baca juga: Antrean Pemeriksaan Covid-19 di Labkesda Bekasi sampai 1.500 Sampel

Oleh karena itu, ia minta masyarakat aktif melaporkan tempat usaha yang melanggar aturan pembatasan jam operasional.

Dia juga mengimbau untuk pelaku usaha menaati aturan yang sudah ditetapkan Pemerintah Kota Bekasi.

"Kalau melihat masih ada tempat usaha yang melanggar aturan, ya segera informasikan ke kami, kami akan telusuri. Untuk tempat usaha masih akan terus kami awasi, berikan edukasi. Kika ada yang melanggar terus-menerus ya disegel," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com