Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor dan Banjir Ciganjur, Sejumlah Dokumen Kependudukan Warga Rusak dan Hilang

Kompas.com - 15/10/2020, 14:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana longsor dan banjir yang terjadi di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan juga merusak dokumen administrasi kependudukan dan surat-surat penting milik warga.

Dikutip dari Antara, salah satu warga terkena dampak, Tati (50), mengaku belum menemukan KTP hingga kartu pensiun milik almarhum suaminya setelah bencana longsor dan banjir menerjang.

"Saya enggak tahu ada di mana sekarang tas saya, semua saya simpan di dalam tas," kata Tati, kamis (15/10/2020).

Baca juga: Ketika Pembangunan Turap Perumahan di Ciganjur Diduga Langgar Ketentuan Pemprov DKI

Menurut Tati, saat bencana longsor dan banjir terjadi Sabtu (10/10) pekan lalu, dirinya tidak sempat menyelamatkan dokumen administrasi kependudukan miliknya.

Tiga hari setelah berada di pengungsian, Tati sempat pulang ke rumah untuk mencari keberadaan tasnya yang menyimpan KTP dan kartu pensiun.

"Saya kepikiran kartu pensiun suami saya, kan tidak bisa ambil uang pensiun kalau tidak ada kartu," ujar Tati.

Harry Ramdhani (31), warga lainnya juga kehilangan dokumen berupa ijazah SMP dan SMK miliknya, termasuk KTP dan buku nikah.

Hari keempat setelah bencana terjadi, Harry mendapatkan empat lembar dokumen ijazah SD dan sertifikat keterampilan pendidikan miliknya yang terendam di antara reruntuhan rumahnya.

"Dokumen ini petugas yang menemukan ada di pinggir sungai saat membongkar rumah saya," ujarnya.

Harry berharap ada bantuan dari pemerintah untuk membantu warga yang dokumen administrasi kependudukan dan ijazahnya yang rusak akibat banjir dan longsor dipermudah dalam mengurus.

Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Sudin Dukcapil) Kota Jakarta Selatan Abdul Harris mengatakan, mereka siap membantu warga yang terkena dampak bencana untuk penggantian dokumen administrasi yang rusak maupun hilang.

Baca juga: Wagub DKI Duga Pembangunan Turap di Ciganjur Langgar Aturan

"Saat ini kita masih lakukan pendataan, pergantian akan dilakukan secara paralel dengan pergantian dokumennya," kata Harris.

Sebelumnya, bencana banjir dan longsor di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia, dua lainnya terluka.

Banjir disebabkan oleh longsor tembok pembatas perumahan yang menutup aliran anak Kali Setu membuat aliran sungai meluap ke pemukiman warga, tercatat ada 300 rumah terendam banjir setinggi 1,5 meter pada Sabtu (10/10/2020) malam.

Hingga kini, upaya perbaikan aliran anak Kali Setu terus dilakukan, hingga saluran kali kembali normal dan warga bisa kembali pulang ke rumahnya masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com