JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian tak menampik kehadiran kelompok Anarko yang menyusup di tengah massa dalam setiap unjuk rasa.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Anarko memiliki sistem lintas ganti pedemo saat penyampaian pendapat akan segera usai.
"Setiap kejadian adanya unjuk rasa, mereka sistemnya lintas ganti. Pengalaman (demo) dari DPR, setiap akan selesai unjuk rasa baru mereka akan datang," ujar Yusri kepada Aiman dalam pogram 'Aiman' di Kompas TV, Senin (19/10/2020) malam.
Baca juga: Kapolda Sebut Kerusuhan Saat Demo akibat Provokasi Kelompok Anarko
Yusri menjelaskan, jumlah anggota Anarko saat unjuk rasa tidak sedikit. Mereka dapat mencapai ribuan untuk menyusup hingga membuat kericuhan di tengah massa aksi yang melakukan demo.
"Banyak. (ratusan) lebih, (ribuan) bisa. Dari pengalaman itu kita lakukan preventif," kata Yusri.
Menurut Yusri, upaya pencegahan pun dilakukan dalam unjuk rasa menolak pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang berujung ricuh pada tanggal 8 dan 13 Oktober 2020.
Baca juga: KAMI, Anarko, dan Dugaan Sosok Terlatih di Balik Demo Rusuh
Sebelumnya, kata Yusri, polisi sudah mengantisipasi kedatangan massa aksi karena perizinan demo tidak dikeluarkan polri.
"Kemarin kita amankan tanggal 13 Oktober 1.377 orang. sebelumnya kita amankan 1.192 orang. Dan yang sangat disayangkan 80 persen anak anak di bawah umur," ucap Yusri.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mencari penggerak dari para perusuh pada setiap adanya unjuk rasa.
Baca juga: Apa Itu Anarko? Kelompok yang Diduga Dalang Kerusuhan Demo UU Cipta Kerja
Hal ini pun bukan perkara mudah karena para perusuh aksi demo tersebut tak terstruktur.
"Memang mereka terpecah dan tidak tersetruktur. Makannya ini pela palan kita lakukan penyelidikan. (Seperti teroris) iya seperti itu," ucapnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja sudah terjadi sejak 6 Oktober 2020 lalu.
Di Jakarta, puncak demonstrasi terjadi pada 8 Oktober 2020, di mana demonstrasi berujung ricuh di kawasan Bundaran HI dan Harmoni Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.