Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Lokasi Isolasi OTG Covid-19 di Depok...

Kompas.com - 29/10/2020, 06:03 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia sejak medio September 2020 membuka opsi alih fungsi hotel bintang 3 menjadi lokasi khusus isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan.

Namun, hingga kini penyediaan lokasi khusus isolasi OTG di Depok masih belum berjalan mulus.

Padahal, hal itu semakin mendesak, seiring dengan dominannya klaster Covid-19 di lingkungan keluarga.

"Klaster keluarga ini kan terjadi sebagai dampak dari kondisi kepadatan di Depok yang lumayan padat," ujar Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

"Penduduk kita mencapai 2,4 juta, dibanding luas wilayah 200,3 km2, rata-rata 12.000 jiwa per km2. Makanya banyak terdampak itu ada beberapa kecamatan yang kepadatan penduduknya melebihi dari rata-rata, misalnya 18.000 jiwa per km2 seperti di Sukmajaya dan Pancoran Mas," ungkapnya.

Baca juga: Pemkot Depok Targetkan 3 Tempat Isolasi OTG Covid-19 Dibuka Pekan Depan

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok pada Senin lalu, 81 persen pasien Covid-19 di Depok menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Jumlah itu setara 1.080 pasien.

Padahal, belum tentu setiap pasien tersebut bisa isolasi mandiri secara efektif. Bisa jadi, sebagian dari mereka keadaan rumahnya yang tidak representatif karena dihuni oleh banyak orang, maupun tinggal seatap dengan kalangan rentan seperti bayi dan lansia.

Masalah nomenklatur

Sebagai informasi, Depok sebetulnya hampir memiliki lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 beberapa pekan lalu, yakni di Wisma Makara Universitas Indonesia.

Kabar bersedianya Wisma Makara UI disulap jadi lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok saat itu menjadi kabar baik karena berbagai hotel menolak dialihfungsikan menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19.

"Memang ada arahan dari BNPB dan dari Satgas Covid-19 untuk kita bisa kerja sama dengan hotel-hotel," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris kepada wartawan, 25 September lalu.

"Barangkali nanti kami akan melaporkan kondisi seperti ini, barangkali BNPB bisa membantu kami memfasilitasi atau memediasi kami untuk menjadikan beberapa hotel tempat transit jika akan terus begini (kasus Covid-19 terus meningkat)," jelasnya.

Baca juga: UPDATE Grafik 28 Oktober: Total 7.007 Kasus Covid-19 di Depok

Saat itu, Idris mengklaim bahwa Wisma Makara UI tinggal selangkah lagi menjadi lokasi perdana untuk isolasi khusus OTG Covid-19 di Depok

Total, kata dia, ada 150 tempat tidur yang akan disediakan di Wisma Makara UI. Jumlah kamar yang disediakan mencapai 67 ruangan.

"Wisma dedikasi (pasien positif Covid-19) yang saat ini sudah setuju, tinggal menandatangani, yaitu Wisma Makara UI," ujar Idris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com