Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Jakarta Cenderung Turun, Apakah Sudah Terkendali?

Kompas.com - 03/11/2020, 12:02 WIB
Ihsanuddin,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Jakarta cendrung mengalami tren penurunan. Dalam dua pekan terakhir, baru dua kali penambahan kasus harian di ibu kota menyentuh angka lebih dari 1.000.

Tren penurunan ini mulai terlihat pada sepekan setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pengetatan selesai dilakukan.

Pada 17 Oktober, kasus harian Covid-19 mulai menurun ke angka 974 kasus. Tren kasus harian tak lebih dari 1.000 kasus per hari kemudian terus berlanjut. Baru pada 24 Oktober kasus harian kembali meningkat di atas 1.000, tepatnya 1.062.

Namun hari selanjutnya kasus harian Covid-19 di ibu kota kembali menurun. Baru pada 2 November kemarin, kasus Covid-19 di Jakarta kembali melonjak di angka 1.024 kasus.

Baca juga: Akankah Libur Panjang Kembali Berujung pada PSBB Jakarta?

Tren penurunan tersebut juga berdampak pada kasus aktif Covid-19 di ibu kota. Kasus aktif adalah pasien yang saat ini masih menjalani perawatan atau isolasi mandiri.

Jumlah kasus aktif didapatkan dari akumulasi kasus positif dikurangi kasus sembuh dan meninggal dunia.

Pada 11 Oktober lalu atau di hari terakhir PSBB pengetatan, kasus aktif DKI Jakarta masih berada di angka 13.556. Namun per 2 November kemarin jumlahnya menurun ke angka 9.062.

Apakah sudah terkendali?

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai menurunnya kasus harian di DKI Jakarta ini tak terlepas dari PSBB pengetatan yang sempat dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 14 September-11 Oktober lalu.

Selain itu, ia juga menilai penurunan ini merupakan hasil dari operasi testing, tracing dan treatment (3T) yang dilakukan Pemprov DKI.

Baca juga: Tentukan Naik Tidaknya UMP 2021, Pemprov DKI Pakai Data Pengawasan PSBB

"PSBB pengetatan tentu ada dampak positifnya. Namun juga tidak berdiri sendiri. Karena PSBB sifanya pelengkap strategi 3T," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (3/11/2020).

"Saya lihat DKI relatif sudah on track terkait strategi 3T-nya, walaupun masih banyak yang harus ditingkatkan," kata dia.

Dalam hal testing misalnya, sepekan terakhir DKI sudah melakukan tes swab PCR kepada 52.181 orang. Jumlah itu sudah 5 kali lipat standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sementara daerah lain justru belum bisa memenuhi standar WHO untuk mengetes 1:1.000 penduduk per minggu.

Kendati demikian, Dicky mengingatkan positivity rate di Jakarta masih cukup tinggi. Dari keseluruhan orang yang telah dites, ada 9,9 persen yang dinyatakan positif Covid-19.

"Belum lima persen. Malah yang ditarget itu 1-3 persen. Ini menggambarkan kasus yang belum terdeteksi di masyarakat masih sangat banyak," kata Dicky.

Untuk memperbaiki positivity rate ini, Dicky menyarankan Pemprov DKI bisa meningkatkan lagi kapasitas testing. Meski sudah lima kali lipat standar WHO, Dicky menilai testing yang dilakukan di ibu kota belum sesuai dengan eskalasi pandemi.

Baca juga: Pengusaha Pusat Belanja Sambut Baik Kebijakan Pemprov DKI soal UMP 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com