JAKARTA, KOMPAS.com - Haji Sanusi, warga RW 022 Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, tetap menggelar pernikahan putrinya di tengah banjir rob atau banjir air laut.
Sebagai warga yang telah tinggal di daerah itu selama 27 tahun, Sanusi sudah memprediksi adanya banjir rob. Namun, prediksinya tentang waktu terjadinya rob meleset.
"Sebenarnya ini salah persepsi saja, jadi kami orang lama, ini air musiman sebenarnya kalau disiasati sih bisa," kata Sanusi kepada Kompas.com saat diwawancara di sela acara.
"Dua hari sebelumnya kan memamg sudah seperti ini, namun berharap tinggi air enggak seperti ini. Ya acaranya lanjut apapun itu namanya sudah risiko bahwa kondisi kita sudah seperti ini," sambungnya.
Baca juga: Warga Muara Angke Gelar Pesta Pernikahan di Tengah Banjir Rob
Bahkan, Sanusi mengaku telah menyebar 2.000 undangan untuk pesta pernikahan putri keempatnya itu.
"Undangan 2.000, itu pun banyak yang enggak terbagi tetangga-tetangga di sini. Mengingat saya ini keluarga besar, jadi tamunya ya bisa dilihat," ujar Sanusi.
"Ini belum datang semua. Intinya saya mohon doa restu saja atas terjadinya pernikahaan anak kami," lanjutnya.
Baca juga: Muara Angke Banjir Rob Akibat Hujan Berhari-hari, Aktivitas Warga Terhambat
Acara akad nikah sempat molor setengah jam karena air banjir mulai naik. Kata Sanusi, tinggi air masih bisa lebih tinggi hingga sore nanti.
"Emang tadinya pengin mulainya jam 09.00, akhirnya molor setengah jam hingga keburu banjir. Akad di masjid tadi banjir ada, tapi belum setinggi ini, bisa lebih tinggi, sekarang agak surut ini," tutur Sanusi.
Acara pernikahaan itu rencananya masih akan berlangsung hingga malam hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.