Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motornya Dirampas Begal, Guru Mengaji Dapat Motor Pengganti dari Polres Bekasi

Kompas.com - 23/11/2020, 13:41 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Abdul Hakim, guru mengaji yang mengajar di pondok pesantren Kota Bekasi mendapatkan hadiah motor dari Polisi setelah menjadi korban begal.

Motor tersebut diberikan Polres Metro Bekasi yang diserahkan langsung oleh Wakapolres Metro Bekasi Kota AKBP Alfian Nurrizal.

"Kita berikan sepeda motor siang ini. Yamaha Mio," kata Alfian saat dikonfirmasi, Senin (23/11/2020).

Pemberian motor itu dilakukan atas dasar rasa empati pihak kepolisian kepada Abdul Hakim. Abdul kesulitan mengajar setelah kehilangan motor.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Jalan Tangerang, Diduga Korban Begal

"Guru pondok pengajian atau santri ini sangat bermanfaat karena guru yang memberikan ilmu bermanfaat bagi santri-santri," kata Alfian.

"Pas dikasih dia juga sangat berterima kasih dan kaget, terharu, senang karena itu sebagai transportasi dia selama ini dia mengajar," tambah Alfian.

Alfian memastikan penyelidikan kasus begal ini tetap berlanjut. Polisi sudah memeriksa beberapa saksi dan rekaman CCTV untuk mengungkap identitas pelaku.

"Intinya penyelidikan tetap berlanjut. Rekaman kamera CCTV sudah kita amankan, sudah kita dalami, masih dalam penyelidikan," kata Alfian.

Baca juga: Polisi Kantongi Ciri-ciri Pelaku Begal Kolonel TNI Saat Bersepeda di Pondok Aren

Peristiwa begal itu terjadi ketika Abdul Hakim ingin menunaikan shalat subuh di masjid Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School Kampung Sawah, Minggu (15/11/2020).

Dia berangkat dari rumahnya di Pondok Melati, Kota Bekasi menggunakan sepeda motor Honda Beat.

Saat Abdul sedang melaju sekitar pukul 03.30 WIB, sekelompok orang yang berboncengan motor tiba-tiba mendekati Abdul.

Pelaku langsung menyenggol Abdul dengan keras. Abdul tak bisa mengendalikan motornya hingga akhirnya terjatuh.

Ketika terjatuh, salah satu pelaku langsung menodongkan senjata tajam ke arah Abdul. Karena merasa terancam, Abdul memilih melarikan diri meninggalkan motornya.

Motor milik Abdul yang ditinggal dibawa oleh kawanan begal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Buru Pelaku Pembakaran Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com