JAKARTA, KOMPAS.com - "Itu bulus sempet ditawar Rp300.000 pas ketangkep, tapi saya bilang jangan dijual. Dilepas aja lagi ke sungai," kata Zainal Abidin (58), pegiat Komunitas Peduli Ciliwung Kedung Sahong, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Rabu (23/11/2020) sekitar pukul 08.00 WIB, seorang pemancing ikan mendapatkan seekor anak bulus.
Abidin menganggap, hewan itu adalah anak dari bulus langka yang pernah ditemukan di Sungai Ciliwung sembilan tahun yang lalu.
Abidin hanya ingin anak bulus tersebut hidup di lingkungan yang alami. Ia tahu jika bulus ini adalah hewan asli Ciliwung.
"Ya orang sini mah taunya bulus aja. Jadi itu bulus yang ditangkep itu mau dibeli, saya bilang jangan karena itu masih dilindungi," ujar Abidin saat ditemui di pinggir saung Kedung Sahong, tepat di pinggir Ciliwung, Kamis (23/11/2020) pagi.
Baca juga: Setelah 9 Tahun, Hewan Bulus Kembali Ditemukan di Sungai Ciliwung
Anak bulus yang terpancing itu berjenis kelamin betina dan memiliki berat 0,7 kilogram. Saat itu, anak bulus itu menyambar umpan yang dikaitkan ke kail pancing.
Kamis (26/11/2020) pagi, seorang warga Lenteng Agung, Gatot turut penasaran dengan kabar penemuan bulus.
Sejak pagi ia menunggu Abidin di dekat saung Kedung Sahong.
"Saya penasaran sama bulus ini. Udah 45 tahun ini, baru kali ini saya denger pemancing nemu bulus," ujar Gatot.
Baca juga: LIPI: Bulus yang Ditemukan di Sungai Ciliwung Bukan Hewan Langka
Ia ingin melihat langsung bulus yang ditemukan. Sebelumnya, ia sudah pernah melihat bulus raksasa yang pernah ditemukan pada 11 November 2020.
Gatot bercerita bahwa ia juga memiliki bulus yang pada akhirnya diketahui adalah kura-kura. Abidin menyarankan untuk melepas kura-kura ke Sungai Ciliwung.
"Lepas aja, biar alami Ciliwung," kata Abidin.
Kabar penemuan bulus tersebut juga telah beredar di sesama komunitas di Ciliwung. Sesama anggota komunitas meminta agar bulus dilepaskan ke Ciliwung.
"Biar bulus banyak di Ciliwung," ujar Bidin.