Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Lebih Dekat Rumah Dinas Gubernur DKI, Tempat Anies Isolasi Mandiri

Kompas.com - 03/12/2020, 18:18 WIB
Ivany Atina Arbi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -“Isolasi mandiri akan saya lakukan di rumah dinas, di mana saya akan tinggal sendiri,” ucap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan  saat ia mengumumkan dirinya terinfeksi Covid-19.

Informasi tersebut ia bagikan kepada publik melalui video berdurasi 4 menit 53 detik yang diunggah di akun Instagram pribadinya pada Selasa (1/12/2020).

Setelah itu, Anies secara berkala terus membagikan kesehariannya serta perkembangan proses pemulihan dirinya.

Seluruh aktivitas ia jalani di bangunan Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta yang berlokasi di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat.

Mengenal rumah dinas Anies

Sebenarnya, setiap Gubernur DKI Jakarta pada masa jabatannya berhak tinggal bersama keluarga di rumah dinas yang memiliki nama populer TS 7 (singkatan dari Taman Suropati Nomor 7).

Namun semenjak menjabat pada 16 Oktober 2017, Anies dan keluarganya memilih untuk tinggal di rumah pribadinya di wilayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Dalam buku Batavia: Beeld van een Stad (1989) karya RPGA Voskuil, di masa pendudukan Belanda, bangunan dua lantai yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi ini merupakan rumah dinas dari Wakil Gubernur Batavia.

Rumah ini dibangun pada 1939, beralamat di Burgemeester Bisschopplein nummer 7 dan pada 1941 ditempati Wali Kota Batavia, EA Voorneman.

Baca juga: Jokowi Pindah ke Istana, Ini Kondisi Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta

Berdasarkan arsip berita harian Kompas berjudul “Simbol Kemenangan Indonesia” yang terbit pada 23 Oktober 2017, rumah ini dirancang oleh arsitek Belanda bernama Blankenberg.

Arsitek yang sama juga merancang bangunan rumah dinas Duta Besar Amerika Serikat serta rumah Laksamana Maeda yang saat ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Bangunan utama TS 7 terdiri dari dua lantai. Bangunan lantai satu seluas 730 meter persegi dan lantai dua seluas sekitar 500 meter persegi.

Lantai satu terdiri dari ruang penerimaan tamu, kadang-kadang dijadikan tempat pertemuan oleh gubernur maupun istri gubernur.

Baca juga: Cerita Kateman, 30 Tahun Mengabdi di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta

 

Ruang pertemuan yang terdapat di lantai satu tersebut merupakan gubahan dari sebuah ruang makan keluarga gubernur.

Sementara lantai dua TS 7 diperuntukkan khusus sebagai ruang aktivitas privat keluarga gubernur.

Keaslian bangunan cagar budaya ini masih terjaga. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan selama ini hanya perawatan yang tidak sampai mengubah struktur bangunan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com