Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunda Belajar Tatap Muka, Wagub DKI: Prioritas Kami Kesehatan dan Keselamatan Warga

Kompas.com - 03/01/2021, 09:02 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak akan membuka pembelajaran tatap muka di sekolah dalam waktu dekat.

Alasan utamanya, kata Ariza, prioritas Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga Jakarta.

"Prioritas kami yang pertama adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga, terutama apalagi anak-anak kita," ucap Ariza dalam acara Sapa Indonesia Malam, Sabtu (2/1/2021).

Baca juga: Pemkot Tangerang Resmi Tunda Sekolah Tatap Muka Semester Ini

Ariza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sangat berhati-hati dalam pembukaan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Pasalnya melihat banyak negara yang membuka pembelajaran tatap muka justru ikut membuka klaster baru penularan Covid-19.

"Kita belajar dari beberapa negara yang ketika dimulai tatap muka, maka yang terjadi justru dimulainya klaster pendidikan atau klaster sekolah," tutur Ariza.

Baca juga: Klaster Covid-19 di Panti Sosial Cengkareng, 61 Penghuni Lansia Bergejala dan 1 Pegawai OTG

Ariza tidak ingin kejadian tersebut justru terjadi di Jakarta dan membuat penyebaran Covid-19 di Jakarta semakin masif.

Untuk itu, lanjut Ariza, proses belajar mengajar tatap muka di sekolah resmi ditunda kembali. Meskipun beragam aturan terkait proses belajar tatap muka sudah disusun DKI Jakarta.

"Kami tidak ingin di Jakarta ketika membuka sekolah tatap muka namun anak-anak kita terpapar virus Corona, sekalipun berbagai regulasi telah kami susun kami siapkan, agar dimungkinkan untuk tatap muka," Ariza.

Baca juga: Sekolah di Jakarta Tak Diizinkan Belajar Tatap Muka

Untuk diketahui, saat ini kasus Covid-19 di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan, data teranyar 2 Januari 2021 kasus Covid-19 secara keseluruhan tercatat sejumlah 187.586 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, terdapat 168.781 pasien dinyatakan sembuh, 15.471 dalam perawatan, 3.334 korban meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com