Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Pekerjakan 5 Pemulung di Apartemen Milik Anak Usaha BUMN

Kompas.com - 08/01/2021, 21:59 WIB
Walda Marison,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak lima penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berada di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi diberi pekerjaan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Mereka dipekerjakan di Apartemen Grand Kamala Lagoon yang dikelola PT PP Properti Tbk, anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT PP Tbk.

Perusahaan milik negara ini bergerak di bidang hunian tempat tinggal.

"Hari ini kami mengantar lima orang pemulung yang siap bekerja dan mengajukan diri ikut bekerja. Kami beri akses pekerjaan kepada lima pemulung yang kami temukan di berbagai lokasi kemarin," kata Risma dalam keterangan pers, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: 2 Pemulung yang Bertemu Risma Bukan Penjual Poster dan Tak Punya Ponsel

 

Lima pemulung itu adalah M Faisal (49), Roni Adnan (35), Muhammad Rohim (37), Firman Utina (15), dan Irman Yudha (49).

Mayoritas dari mereka hanya mengenyam pendidikan SD sampai SMA.

Menurut Risma, mereka akan diasesmen oleh pihak Grand Kamala Lagoon.

Nantinya, kelima pemulung itu akan dipekerjakan sesuai dengan latar belakang pendidikan terakhir.

"Kami sudah hubungkan dengan pihak Grand Kamala Lagoon dan insyaallah mereka akan bekerja mulai hari ini," kata dia.

Upaya ini merupakan salah satu cara Risma memberikan lapangan pekerjaan bagi para pemulung itu.

Baca juga: Dituding Rekayasa Blusukan di Jakarta, Mensos Risma: Bagaimana Setting? Saya Ndak Kenal

Mereka yang diberi pekerjaan sudah menjalani pelatihan di Balai Rehabilitasi Pangudi Luhur.

Di sana mereka mendapatkan pelatihan seperti menjadi montir, bercocok tanam, membuat pupuk, dan sebagainya.

Dengan modal itu, Risma berharap PMKS yang dibina bisa mencari pekerjaan.

Di saat yang sama, Direktur Operasi I PT PP Tbk Rudy Harsono mendukung upaya yang dilakukan Risma.

Nantinya, kelima pemulung ini akan ditempatkan di bagian pengawasan beberapa tempat di lingkungan gedung dan petugas kebersihan.

"Perusahaan juga butuh untuk building management di apartemen, untuk memonitor token listrik, untuk cleaning service. Jadi kami akan menyesuaikan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com