JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 orang perwakilan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan melakukan acara tabur bunga di perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jumat (22/1/2021) besok.
Hal itu dilakukan sebagai penghormatan kepada para korban pesawat yang jatuh di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, 9 Januari 2021.
"Untuk menghormati para korban, besok pagi jam 6 pagi paling tidak perwakilan 50 keluarga korban akan menuju ke sekitar Pulau Lancang untuk melakukan tabur bunga," kata Menteri Perubungan Budi Karya Sumadi sebagaimana disiarkan Kompas TV pada Kamis.
Baca juga: Basarnas Hentikan Pencarian Sriwijaya Air, KNKT Gelar Operasi Lanjutan untuk Cari CVR
Pihak keluraga dan beberapa instansi terkait akan berangkat ke lokasi di sekitar jatuhnya pesawat dengan menggunakan KRI Semarang.
Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan para penumpangnya telah ditutup setelah berlangsung selama 13 hari.
Namun, operasi lanjutan akan dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mencari bagian dari kotak hitam (black box) yakni bagian merekam percakapan di kokpit (cockpit voice record/CVR) yang belum ditemukan.
"Basarnas melakukan operasi (pencarian bagian pesawat dan korban) selama tujuh hari dan sudah memperpanjang 2x3 hari. Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan daripada Basarnas. Dengan berbagai pertimbangan kami menutup operasi SAR hari ini," kata Budi.
UU Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Pencarian dan Pertolong, pada Pasal 34 menyebutkan, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama tujuh hari.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2021, sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Baca juga: Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Resmi Dihentikan
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat itu sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga kemudian diketaui terjatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.