Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beraksi Kurang dari 1 Menit, Komplotan Maling Rusak 2 Gembok Pintu Rumah, lalu Gasak Motor

Kompas.com - 26/01/2021, 19:47 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komplotan maling beraksi di Jalan SD Inpres Raya, tepatnya di depan SMAN 90, Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, pada Selasa (26/1/2021) subuh.

Komplotan maling berjumlah tiga orang itu merusak dua gembok pintu rumah dan membawa kabur satu unit motor Kawasaki DTRacker berwarna hitam dengan nomor polisi B 6047 WUD.

Penghuni rumah, Ritha, mengatakan bahwa pencurian terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, anggota keluarga di rumah tersebut tertidur pulas.

“Padahal, pagar sudah dikunci dengan dua gembok dan bagian bawah juga, tapi cuma sekitar 15 menit dia bisa membuka gembok dan pagar tanpa suara,” ujar Ritha saat dikonfirmasi, Selasa sore.

Baca juga: Polisi Sita 10 Motor dari Pencuri di Tangerang Raya, Korban Diminta Datang ke Mapolres Tangsel

Aksi pencurian tersebut terekam kamera CCTV. Ia mengatakan, pelaku datang menggunakan satu motor dari arah Bintaro.

Dalam rekaman kamera CCTV, komplotan maling terlihat berbagi peran saat mencuri.

Satu pelaku berada di atas motor, pelaku lainnya membantu mengawasi situasi sekitar, dan satu pelaku lagi membobol gembok pagar serta mengambil motor.

Ritha mengatakan, saat pencurian terjadi, kakaknya belum tidur. Kakak Ritha masih menonton TV dan bermain handphone.

“Kakak saya baru menyadari ada suara ketika motor dinyalakan di depan gerbang dan melihat gerbang sudah terbuka lebar. Motor yang dicuri punya teman suami saya yang mau ikut event,” kata Ritha.

Baca juga: Sempat Kesulitan, Polisi Akhirnya Tangkap Perampok Minimarket di Ciputat

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, pencurian itu tak butuh waktu lama. Setelah menjebol gembok, pelaku membawa kabur motor kurang dari satu menit.

Kasus pencurian di rumahnya sudah dilaporkan ke Polsek Pesanggrahan. Ia berharap komplotan malingnya bisa ditangkap.

“Semoga cepat diberantas penadah dan pelakunya. Karena saya pikir, mereka sudah sering melakukan. Tolonglah kita semua saat ini berada di titik kesulitan, namun gunakan akal dan fikiran untuk mencari (uang) yang halal,” ujar Ritha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com