Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Dorong Pemprov DKI Percepat Normalisasi 4 Sungai Utama

Kompas.com - 05/03/2021, 22:50 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mendorong Pemprov DKI Jakarta segera melakukan pembenahan sungai-sungai yang mengalir di Ibu Kota.

Apabila menengok banjir yang belum lama ini terjadi, penyebabnya karena penyempitan badan sungai, sehingga air yang berasal dari hulu meluber ke permukiman.

Memang pembenahan sungai tidak bisa langsung dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, dia menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta fokus untuk membenahi empat sungai utama, yakni Ciliwung, Angke, Pesanggrahan, dan Sunter.

Baca juga: Gerebek Lumpur hingga Sumur Resapan Dinilai Upaya Minor Atasi Banjir Jakarta

Nirwono menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta saat di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan yang tidak segera melanjutkan pembenahan sungai, waduk, embung, dan situ.

Selain itu, Nirwono menyarankan membuat Rencana Induk Saluran Air Kota yang berfungsi untuk memetakan wilayah-wilayah yang perlu diperbaiki.

Rencana induk ini juga berfungsi untuk memberikan prioritas penanganan saluran air di Ibu Kota. Sehingga pembenahan saluran air di Jakarta memiliki jangka waktu yang jelas.

Bahkan, jika Pemprov DKI Jakarta berhasil menerapkan strategi ini, maka wilayah lain di Indonesia bisa mencontohnya.

"Ada rencana induk buat apa? Untuk memastikan bahwa program ini bisa selesai pada tahun ke-10, misalkan. Kita juga realistis tidak mungkin memperbaiki saluran air (dalam) 5 tahun, selesai. Tapi kan ada pedoman buat gubernur selanjutnya," kata Nirwono kepada Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Nirwono menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga perlu melakukan pembangunan atau revitalisasi 109 situ, danau, embung, dan waduk (SDEW) yang ada di Jakarta.

Baca juga: Formappi: Usul Hak Interpelasi soal Banjir Jakarta Jangan Dianggap Lelucon

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi sebelumnya mengatakan, progres pembebasan lahan normalisasi tahun ini belum berjalan karena dana pinjaman dari pemerintah pusat belum dicairkan.

Dana pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), belum bisa dicairkan hingga tahun 2021memasuki bulan ketiga.

"Belum kan anggaran belum cair," kata Dudi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (4/3/2021).

Dudi mengatakan, pinjaman PEN yang diajukan Pemprov DKI ke pemerintah pusat masih akan dibahas lebih lanjut mengenai detail program.

"Lagi kita perjuangkan ini (untuk pencairan), hari ini kalau nggak salah ada meeting PEN dengan SMI (Sarana Multi Infrastruktur)," kata Dudi.

Baca juga: Pembebasan Lahan Normalisasi Sungai Jakarta Mandek karena Dana Pinjaman Belum Cair

Dia mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk pembebasan lahan normalisasi sungai di Jakarta kurang lebih sebesar Rp 1 triliun tahun 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com