MASIH ingat kisah pencurian bangunan di sebuah rumah mewah di Jakarta Barat? Bukan pencurian biasa, bukan pencuri biasa. Yang dicuri adalah barang-barang bangunan yang menempel di rumah itu. Rumah itu "dikuliti". Pencuri membongkar keramik, marmer, lampu kristal, kran, dan seluruh kaca.
Bekerja lebih dari 1 bulan, aksi kriminal ini tak ketahuan. Kok bisa?
Baca juga: Fakta Rumah Mewah di Kebon Jeruk Dibongkar Kuli Bangunan, Bahan Material Digasak Komplotan Maling
Program AIMAN kali ini mengangkat soal fenomena pencurian yang baru pertama kali terjadi di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Setidaknya belum pernah terdengar ada kasus serupa sebelumnya.
Saya mengawalinya dengan datang ke lokasi. Garis polisi melintang di depan rumah itu. Saya sudah minta izin untuk meliput rumah ini. Sejumlah penyidik menemani saya masuk ke dalam rumah itu.
Betapa kagetnya saya melihat kondisi rumah yang porak poranda. Penjarahan yang luar biasa. Seluruh lantai dikuliti. Lampu kristal yang panjangnya 5 meter hilang. Marmer yang menempel di dinding rumah dibongkar.
Saya bertanya kepada Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris Polisi Robinson Manurung bagaimana jalan ceritanya? Kenapa aksi yang berlangsung selama satu bulan lebih itu tidak terdeteksi?
"Otak pencuriannya diduga satu orang!" Kata Robinson.
Bagaimana bisa satu orang melakukan semua ini?
Otak pencurian ini bernama Ari. Ia sudah ditangkap. Ari menghubungi seorang pengepul barang bekas bernama Herman. Ari menawarkan kepada Herman untuk membeli semua isi rumah itu dengan harga Rp 10 juta. Ari mengaku sebagai pengembang yang dikuasakan oleh pemilik rumah.
Baca juga: Otak Pencurian Rumah Mewah di Kedoya Ditangkap, Sofa hingga Lemari Diboyong ke Kamar Kos
Ari beberapa kali mengantarkan Herman ke rumah tersebut. Masuk dengan bebas dengan sebelumnya membuka gembok yang kuncinya dimiliki Ari.
Herman yang belakangan diperiksa Polisi mengaku tidak mengetahui siapa Ari. Saya juga mewawancarai Herman yang berstatus saksi di kantor polisi.
Herman percaya kepada Ari karena Ari bolak-balik masuk ke rumah layaknya pemilik rumah. Diduga Ari telah mengubah gembok kunci dan merusak pintu utama untuk bisa dimasuki.
Lalu ke mana keramik, marmer, wastafel, lampu kristal, kran, dan seluruh kaca, hingga kloset?
"Saya kiloin (dijual ke pembeli barang bekas)!" jawab Herman.
Wawancara saya dengan polisi dan Herman tayang di program AIMAN pada hari Senin (5/4/2021) pekan ini di Kompas TV.
Baca juga: Tukang Dibayar Rp 125.000 untuk Bongkar Rumah Mewah Tak Berpenghuni di Kebon Jeruk