Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2021, 09:05 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada seluruh perkantoran untuk disiplin menjalankan kebijakan bekerja 50 persen dari jumlah pekerja.

Dia meminta agar perkantoran mulai mengevaluasi apabila kegiatan bekerja di kantor sudah melebihi batas 50 persen jumlah karyawan.

"Semua perkantoran evaluasi, bila kegiatan sudah lebih dari 50 persen pekerja, kembalikan ke 50 persen, kami akan melakukan pemeriksaan secara random terus menerus. Kembalikan ke 50 persen, ambil sikap tanggung jawab," kata Anies dalam keterangan suara, Minggu (13/6/2021).

Anies menegaskan, sikap tanggung jawab itu perlu diemban bersama karena saat ini wilayah DKI Jakarta memasuki fase genting penyebaran Covid-19.

Baca juga: Anies: Jakarta Masuki Fase Genting Penyebaran Covid-19

"Saya ingin ingatkan pada semuanya kita masih masa pandemi, usahakan (berkegiatan) di rumah," ucap dia.

Tidak hanya perkantoran, Anies juga meminta fasilitas hiburan, kafe, restoran dan rumah makan disiplin mengikuti ketentuan maksimal 50 persen kapasitas pengunjung.

Untuk memastikan kedisiplinan itu, Anies menyebut akan melakukan operasi pemeriksaan secara acak dan memberikan sanksi untuk mereka yang tidak taat aturan

"Kami akan melakukan operasi pemeriksaan ke semuanya, jam operasi diikuti jam 9 malam harus selesai, harus tutup. Bila tetap buka kami akan disiplinkan dan kami akan berikan sanksi sesuai dengan ketentuan, tidak ada terkecualian," ucap dia.

Baca juga: Lonjakan Serius Kasus Covid-19 di Jakarta, Lebih dari 2.000 Orang Positif per Harinya

Terakhir, Anies meminta kepada masyarakat secara umum untuk kembali mengurangi aktivitas di luar rumah.

Termasuk aktivitas bekerja yang bisa dilakukan di rumah, ataupun aktivitas lainnya seperti rekreasi atau kegiatan pendidikan.

"Jika tidak ada yang mendesak dan terkait kebutuhan dasar, tetaplah di rumah, bekerja dari rumah beribadah dari rumah belajar dari rumah," kata Anies.

2.000 orang terinfeksi per hari

Sebagai informasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran terlihat dari angka penambahan kasus baru yang kembali berada di atas 2.000 kasus per hari.

Terakhir, kasus Covid-19 di Jakarta per tanggal 13 Juni 2021 meningkat sebanyak 2.769 kasus.

Padahal, sebelum lebaran, angka penambahan harian Covid-19 di Jakarta cukup terkendali dengan rata-rata di bawah 1.000 kasus per harinya.

Baca juga: Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Tambah Fasilitas Isolasi Terkendali

Dengan penambahan kasus itu, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 448.071 kasus.

Pasien sembuh berada di angka 424.056, bertambah 935 pasien sembuh dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan kasus aktif Covid-19 dalam perawatan atau isolasi sebanyak 17.444 pasien.

Korban meninggal bertambah 14 orang, kini tercatat 7.571 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Demo Pro-Kontra Pemerintah di DPR Saling Lempar Botol

Massa Demo Pro-Kontra Pemerintah di DPR Saling Lempar Botol

Megapolitan
Sekolah di Dekat KPU dan Bawaslu RI Diliburkan saat Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Sekolah di Dekat KPU dan Bawaslu RI Diliburkan saat Pengumuman Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan 'Sahur on The Road'

Polsek Tanjung Priok Larang Kegiatan "Sahur on The Road"

Megapolitan
Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com