JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Hengki Haryadi, menyoroti perbedaan data kasus positif covid-19 dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dengan temuan di lapangan.
Hengki menyebutkan, data di lapangan yang dihimpun jajaran TNI-Polri menunjukkan jumlah kasus Covid-19 lebih kecil dibandingkan data di website resmi corona.jakarta.go.id.
"Kami mendapatkan temuan adanya disparitas angka masyarakat yang terkonfirmasi positif di wilayah Jakarta Pusat ini yang ada di corona.jakarta.go.id dengan data real di lapangan. Artinya data lapangan jauh lebih kecil, jadi bukan lebih besar," kata Hengki di Monas, Senin (21/6/2021), seperti dikutip dari Warta Kota.
Baca juga: Pecah Rekor Tiga Hari Berturut-turut, Grafik Kasus Covid-19 Jakarta Naik Drastis
Ia mencontohkan temuan di Kelurahan Kebon Kelapa, Gambir Jakarta Pusat. Berdasarkan data dari Puskesmas setempat, terdapat 19 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Padahal berdasarkan temuan di lapangan, justru beberapa di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan memiliki surat keterangan bebas covid-19.
"Setelah di verifikasi oleh Babinkamtibmas dan Babinsa itu yang 10 sudah sembuh. Namun tidak tercatat di sana. Padahal mereka sudah membawa surat keterangan negatif covid-19 dari Wisma Atlet," kata Hengki.
Dengan adanya ketidaksamaan data lapangan dengan data Dinkes ini, Polres Metro Jakarta Pusat, Kodim 0501 Jakarta Pusat, dan Pemkot Jakarta Pusat membangun posko bersama di Monas. Salah satu tujuannya adalah untuk sinkronisasi agar data yang tercatat secara resmi sesuaikan dengan temuan di lapangan.
"Kami harus memperoleh data yang real di lapangan. Sehingga treatment-nya pun wilayah itu tepat sasaran. Artinya, jangan sampai kita membunuh nyamuk dengan bom misalnya seperti itu, karena angkanya tidak seperti itu," ujar dia.
Posko bersama tiga pilar itu, kata Hengki, juga sebagai acuan untuk menetapkan apakah wilayah yang terdampak covid-19 ditetapkan sebagai zona merah, zona orange, atau zona kuning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.