Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Siapkan 7.936 Tempat Tidur Isolasi Terkendali Pasien Covid-19 di Rusun Pasar Rumput

Kompas.com - 25/06/2021, 16:31 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan 7.936 tempat tidur isolasi terkendali untuk pasien Covid-19 di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, ribuan tempat tidur itu mencakup tiga tower rumah susun, yaitu di tower 1, 2 dan 3.

"Kapasitas di sini jumlah kamar dari tower 1,2 dan 3 itu totalnya ada 1.984 kamar, direncanakan diisi dengan paket empat tempat tidur, itu totalnya berarti kurang lebih 7.936 tempat tidur yang akan dipersiapkan," kata Riza dalam rekaman suara, Jumat (25/6/2021).

Baca juga: Antisipasi Graha Wisata Ragunan Penuh, Pemkot Jaksel Siapkan Rusun Pasar Rumput

Menurut Riza, pembukaan tempat isolasi terkendali pasien Covid-19 di Rusun Pasar Rumput itu dilakukan karena tempat isolasi lainnya mulai penuh.

"Kita tahu bahwa Wisma Atlet sudah hampir penuh, beberapa waktu kita sudah siapkan Rusun Nagrak ya, di Cilincing, dan sekarang kami siapkan di sini di Pasar Rumput dan tempat-tempat lain di wilayah Jakarta," kata dia.

Riza mengatakan, persiapan tempat isolasi terkendali itu akan dibantu oleh pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR. Pemerintah pusat akan membantu menambah sarana seperti pemberian matras tempat tidur dan pemasangan kipas angin dan AC.

Pengelolaan tempat isolasi akan dipegang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan satgas Covid-19 pemerintah pusat.

"Nanti dari BNPB akan mengatur sistem dan manajemennya, pengelolaannya," kata dia.

Riza mengatakan, tempat isolasi terkendali di Rusun Pasar Rumput diperkirakan sudah bisa ditempati dalam seminggu ke depan.

Rabu lalu, Pemprov DKI membuka Rusun Nagrak, Cilincing Jakarta Utara sebagai tempat isolasi terkendali pasien Covid-19. Tempat isolasi di Nagrak berkapasitas 2.500 kamar. Pengelolaan juga dibebankan kepada pemerintah pusat di bawah komando Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com