BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto, mengklaim penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya terus menunjukkan tren positif. Bima menyebutkan, saat ini angka ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit mencapai 65 persen.
Kondisi BOR di Kota Bogor pada awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kata dia, mencapai 85 persen.
Bima mengungkapkan, selain angka BOR yang terus menurun, tren positif juga ditunjukkan dari tingkat kesembuhan yang terus meningkat.
Baca juga: Kota Bogor Catat 30 Kematian akibat Covid-19 Hari Ini
"Tapi kondisi ini belum bisa dikatakan aman terkendali. Kita masih harus terus waspada karena kita berhadapan dengan (virus corona) varian Delta yang lebih cepat menular," kata Bima, Rabu (28/7/2021).
"Bagi orang yang sudah di vaksin dampak dari penularan varian Delta tidak terlalu dahsyat. Beda halnya jika belum divaksin, ditambah memiliki komorbid, dampaknya bisa fatal," kata dia.
Bima menyebutkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah memprioritaskan dua hal dalam penanganan Covid-19, yaitu monitoring warga yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) dan mempercepat vaksinasi.
Berdasarkan data, sambung Bima, sekitar 85 persen warga isoman yang meninggal tercatat belum divaksinasi dan rata-rata usia di atas 50 tahun serta memiliki komorbid (penyakit penyerta) dengan saturasi oksigen dalam darah di bawah 90.
Melihat kondisi itu, Bima meminta kepada petugas di setiap wilayah termasuk tim relawan untuk memantau kondisi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Jika ada warga isoman yang memiliki kriteria yang disebutkan, agar langsung dibawa ke pusat isolasi atau rumah sakit.
“Saya ingin relawan benar-benar fokus pada aspek kesehatan warga isoman jangan sampai kecolongan ada warga isoman yang meninggal, jadi harus dipastikan jangan ada pemburukan kondisi," ujar Bima.
"Apalagi jika memiliki gejala. Komunikasikan hal tersebut dengan puskesmas setempat dan yang lainnya. Jika ada fasilitas isolasi yang terdekat silahkan dibawa ke tempat isolasi. Jika tidak ada, monitoringnya dilakukan secara intens, saturasi dan lain-lain," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.