Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kafe Ditutup karena Langgar PPKM, Satpol PP: Warning bagi Tempat Hiburan Malam Lainnya

Kompas.com - 23/08/2021, 19:11 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali memperingatkan tempat hiburan di Jakarta Timur agar tetap mematuhi aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Hal itu disampaikan Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian, pascapenutupan empat kafe di kawasan Jatinegara.

"Warning bagi pemilik tempat hiburan lainnya bahwa PPKM, untuk usaha hiburan malam, belum diperkenankan buka," kata Budhy, Senin (23/8/2021).

Budhy mengatakan, empat kafe, salah satunya Virgo, melanggar aturan jam operasional dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

"(Kafe Virgo) melanggar protokol kesehatan PPKM pada Sabtu, 21 agutus 2021, pukul 01.00 WIB," tutur Budhy.

Baca juga: 4 Kafe Pelanggar PPKM di Jatinegara Ditutup Petugas, Seolah Tak Beroperasi karena Pagar Dikunci

Adapun petugas gabungan menutup empat kafe itu pada Senin dini hari tadi.

"Jadi ada empat kafe ini, kami tutup sementara," kata Kapolsek Jatinegara Komisari Yusuf Suhadma kepada wartawan, Senin.

Keempat kafe tersebut seolah-olah tidak beroperasi karena pagarnya dikunci. Namun, setelah diselidiki, ternyata ada kegiatan di dalam.

"Keempat kafe ini Kafe Bonagabe, N'Lita, Virgo, dan Kafela," ucap Yusuf.

Baca juga: Kafe Ucok Baba Dipalak Preman, Pelaku Ditangkap Tim Jaguar Depok

Yusuf mengatakan, keempat kafe ini sementara ditutup hingga menunggu perkembangan terbaru Pemerintah Provinsi DKI Jakarta soal PPKM level 4.

"(Ditutup) sampai ada informasi dari pemda," kata Yusuf.

Petugas juga mendata pengunjung dan karyawan yang ada di empat kafe tersebut.

"Kami data, kami tanya-tanya, ternyata masih ada yang belum divaksin," ujar Yusuf.

"Nanti Satpol PP mengarahkan, besok atau lusa, silakan datang ke puskesmas untuk divaksin," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com