Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Klaster Covid-19, Sekolah di Kota Bekasi Wajib Semprot Disinfektan Tiap Selesai PTM

Kompas.com - 23/09/2021, 13:33 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menerjunkan pengawas ke lapangan untuk menghindari siswa terpapar Covid-19 saat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Krisman Irwandi mengatakan, dengan adanya klaster akibat PTM di beberapa wilayah, pihaknya akan sangat berhati-hati dalam melaksanakan PTM.

"Kami sekarang super hati-hati agar tidak terjadi klaster sekolah di Kota Bekasi, makanya teman-teman, kepala bidang pengawas, terjun ke lapangan melaksanakan monitoring agar pelaksanaan PTM-nya berjalan baik," ujar Krisman saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).

Baca juga: 1.226 PAUD dan TK di Kota Bekasi Gelar PTM Terbatas

Untuk itu, Kriman mengimbau seluruh kepala sekolah yang melaksanakan PTM terbatas untuk benar-benar menjaga protokol kesehatan di lingkungan sekolah.

"Kami mengimbau kepada kepala sekolah agar prokesnya betul-betul dijaga, terus juga ada cadangan di sekolah harus siap masker," ujarnya.

Selain menyediakan masker, kepala sekolah juga wajib melakukan penyemprotan disinfektan di ruangan yang digunakan untuk PTM setelah anak selesai kegiatan.

"Iya betul (diwajibkan) disinfektan dan setiap hari setelah selesai sekolah segera disemprot," ungkapnya.

Baca juga: Data Kemendikbud: 25 Klaster Covid-19 Belajar Tatap Muka Ditemukan di Jakarta

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Tanti Rohilawati mengatakan, sampai saat ini, belum ada catatan anak terpapar Covid-19 ketika PTM terbatas.

"Sampai sekarang belum ada (anak positif Covid-19). Jangan sampai," ujar Tanti.

Meski begitu, ia mengimbau semua pihak jangan sampai lengah dalam menerapkan prokes.

"Prokes harus diperketat. Jangan kita melihat sekarang sudah ada penurunan kasus dan kita lengah terkait prokes tersebut," kata Tanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com