Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden MRT Padam Listrik Masih Diselidiki, Jepang Akan Turunkan Ahli

Kompas.com - 30/09/2021, 20:42 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, insiden padam aliran listrik yang menyebabkan gangguan operasional kereta MRT pada Jumat (10/9/2021) lalu, saat ini masih dalam penyelidikan internal.

"Kami ada penyelidikan internal. Penyelidikan ini melibatkan sejumlah ahli. Dan hasilnya akan keluar secara teknis, sampai ke penelitian forensik," ungkap dia dalam Forum Jurnalis MRT di Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Ia menyebut insiden terputusnya aliran listrik diperkirakan akibat kerusakan pada satu titik kabel.

Baca juga: MRT Jakarta Mogok Hampir 2 Jam, 305 Penumpang Sempat Terjebak di Dalam Kereta

"Insiden itu di luar dugaan. Karena diduga kerusakan terjadi pada satu titik kabel yang seharusnya belum mengalami kerusakan. Ini kami investigasi. Apakah penyebabnya aspek pemeliharaan, ataukah unsur lain," ungkap dia.

Meski begitu, William memastikan, 20 sambungan kabel listrik di MRT Jakarta itu berfungsi dengan baik.

"Dibantu Perusahaan Listrik Negara (PLN), seluruh 20 sambutan kabel listrik diberikan ekstra penguatan. Untuk memastikan seluruh kabel berfungsi dengan baik," jelas dia.

Baca juga: PLN Sebut Gangguan Operasional MRT Jakarta Bukan Disebabkan Pasokan Listrik

Sementara itu, selain pihak internal, dalam penyelidikan insiden tersebut, pihaknya juga akan melibatkan pihak di luar MRT Jakarta.

"Kami juga akan launch penyelidikan eksternal dengan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata William.

Selain itu, Wlliam dan jajarannya juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Pemprov DKI Jakarta, serta pihak Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

"Pihak Jepang juga akan menurunkan tim ahli. Dan nantinya untuk melakukan evaluasi menyeluruh," kata dia.

William berharap, hasil penyelidikan terkait insiden mati aliran listrik ini dapat segera terbit setidaknya pada Oktober 2021. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com