Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahun Anies Baswedan dan Kebijakannya soal Sepeda

Kompas.com - 13/10/2021, 07:50 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah memimpin Ibu Kota selama empat tahun terakhir. Banyak kebijakan yang telah dibuat, salah satunya adalah aturan terkait sepeda.

Di bawah kepemimpinan Anies, para pesepeda mendapat perhatian khusus, misalnya dengan membangun jalur sepeda terproteksi di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin.

Namun, kebijakan Anies hendak 'memanjakan' pesepeda itu menjadi sorotan dan memantik kontroversi.

164 km jalur sepeda

Di bawah kepemimpinan Anies, jalur sepeda di Jakarta terus bertambah. Pada tahun 2019, Pemprov DKI telah merampungkan pembangunan 63 kilometer jalur sepeda di 17 ruas jalan. Anies menargetkan bisa kembali menambah jalur sepeda sepanjang 101 kilometer di tahun 2021.

Baca juga: Para Pesepeda Tolak Wacana Pembongkaran Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin

"Tambahan tahun ini (akan) ada 101 kilometer," kata Anies pada Juni lalu.

Dengan demikian, pada akhir tahun ini Anies menargetkan Jakarta bisa memiliki 164 kilometer jalur sepeda.

Anies mengatakan, penambahan jalur sepeda sejalan dengan upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengubah kebiasaan masyarakat menggunakan sepeda sebagai transportasi.

Selain menambah jalur sepeda, Anies mengatakan sudah membuat kebijakan untuk mewajibkan setiap gedung di Jakarta menyediakan tempat parkir sepeda. Tempat parkir sepeda wajib tersedia di gedung dan perkantoran minimal 10 persen dari tempat parkir yang tersedia.

Anies juga meminta agar penyedia gedung menyediakan fasilitas shower agar para pekerja nyaman saat membersihkan badan, mengganti baju yang terkena keringat saat bersepeda.

Jalur sepeda terproteksi

Meski jalur sepeda yang dibangun sudah cukup banyak, namun jalur yang terproteksi masih minim. Kebanyakan jalur sepeda saat ini hanya sekedar diberi cat hijau dan diberi tulisan 'jalur sepeda' tanpa ada pembatas apapun.

Akibatnya, jalur sepeda tersebut justru tetap digunakan oleh kendaraan bermotor.

Saat ini, jalur sepeda yang terproteksi pembatas baru terdapat di Jalan Sudirman-Thamrin. Pemasangan pembatas beton atau planter box untuk jalur sepeda permanen ini dimulai pada Februari 2021.

Jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer tersebut menelan anggaran hingga Rp 30 miliar yang yang dikeluarkan oleh pihak ketiga atau swasta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, sepeda merupakan kendaraan yang ramah lingkungan. Karenanya, Pemprov DKI menjadikan sepeda sebagai prioritas utama kedua setelah pejalan kaki dalam arah penataan transportasi di Ibu Kota.

"Jalur sepeda Sudirman-Thamrin memiliki cakupan yang luas terhadap jumlah kepadatan penduduk yang tinggi. Jalur ini dapat melayani 37.366 warga dari 14 kelurahan," kata Syafrin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com