Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Zebra Lodaya di Kota Bogor, Pak Ogah Ikut Ditertibkan

Kompas.com - 15/11/2021, 18:49 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota, Jawa Barat, akan menertibkan keberadaan pak ogah yang disinyalir kerap meresahkan para pengguna jalan.

Penertiban itu dilakukan berbarengan dengan digelarnya Operasi Zebra Lodaya 2021 yang dimulai Senin (15/11/2021).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Polisi Galih Apria berharap, lewat operasi yang diberi nama Zeprah (Zebra Zero Pak Ogah), keberadaan pak ogah di jalan raya dapat hilang.

Galih mengungkapkan, sasaran penertiban itu berlaku di seluruh ruas jalan yang menjadi titik-titik berkumpulnya para pak ogah.

"Ini hari pertama Operasi Zebra Lodaya 2021, kami juga lakukan inovasi yang diberi nama Zeprah. Mulai hari ini mereka (pak ogah) diminta berhenti, tapi kami menertibkannya tidak langsung secara sporadis, bertahap, dengan cara kekeluargaan," kata Galih, Senin.

Baca juga: Operasi Zebra di Jakarta Barat, Polisi Temukan Banyak Pengendara Pakai Knalpot Bising

"Ini juga berdasarkan instruksi dari Kapolda dan Kapolresta," sambung Galih.

Galih menuturkan, sikap santun dan komunikatif akan dikedepankan dalam upaya penertiban pak ogah di jalanan Kota Bogor.

Selain itu, petugas juga menyiapkan bantuan dan sumbangan atau uang kadeudeuh kepada para pak ogah yang ditertibkan.

"Kami melihatnya, pak ogah ini bukanlah profesi, bukan mata pencaharian utama. Sebenarnya mereka ini masih punya kemampuan atau keahlian lain untuk mencari pekerjaan yang lebih baik," kata Galih.

Baca juga: Operasi Zebra di Jakpus, Polisi Bagikan Sembako ke Pengemudi Ojol

Supardi (61), salah satu pak ogah yang kerap menongkrong di Jalan Raya Pajajaran mengaku akan mencari pekerjaan lain setelah dirinya terciduk dalam operasi Zeprah.

Supardi menceritakan bahwa dirinya sudah 10 tahun menjadi pak ogah. Saban hari, lanjutnya, ia mencari rejeki dari para pengguna kendaraan.

Jika kondisi jalan raya tempat ia biasa menongkrong sedang ramai, Supardi bisa mengantongi uang Rp 100.000. Duit tersebut dia pakai untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

"Ya, mungkin setelah ini saya tidak akan jadi pak ogah lagi. Paling buat cari uang saya mau ikut temen aja, jadi kuli," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com