Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT Sebut Terduga Teroris di Bekasi adalah Dosen dan Dikenal Tak Neko-neko

Kompas.com - 16/11/2021, 20:26 WIB
Djati Waluyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Terduga teroris Anung Al-Hamad ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror pada Selasa (16/11/2021) di kediamannya di kawasan Jatimelati, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Ketua RT 002 RW 003 Sidik Rustaman mengatakan, penangkapan salah seorang warganya tersebut mengagetkan warga sekitar.

Pasalnya, Sidik mengatakan, Anung dalam kesehariannya dikenal baik dan memiliki kesibukan mengajar di salah satu universitas.

“Kami kagetlah (penangkapan), kami enggak tahu kan. Kesehariannya saya tahunya dosen, tapi saya enggak tahu persis kampusnya apa," ujar Sidik ketika ditemui di lokasi, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bekasi, Ini Cerita Ketua RT

Sidik melanjutkan, Anung telah mendiami rumah di kawasan tersebut selama sembilan tahun. Sehari-hari dia biasa dipanggil ustaz.

“Baik sih, intinya kalo dari saya tentang Pak Anung itu ya baik orangnya, enggak neko-neko. Kalau di sini juga dipanggilnya ustaz, sama orang-orang masyarakat juga baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap tiga terduga teroris di wilayah Kota Bekasi pada Selasa pagi.

Ketiganya adalah AZ (Ahmad Zain An-Najah), AA (Anung Al-Hamad), dan FAO (Farid Ahmad Okbah).

Baca juga: Densus 88 Tangkap 2 Dewan Syuro dan 1 Pengurus Jamaah Islamiyah di Bekasi

Anung ditangkap di wilayah Kampung Sawah, Kelurahan Jatimelati, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Sidik Rustaman membenarkan penangkapan Anung pada Selasa pagi.

"Tadi pagi sekira pukul 06.00, saya diminta mendampingi dari pihak kepolisian (Densus 88), warga bernama Pak Anung yang dibawa," ujar Sidik.

Sidik mengatakan, sebanyak 10 polisi datang untuk menangkap Anung. Seluruhnya tidak memakai seragam polisi.

Selain menangkap Anung, polisi membawa sejumlah barang bukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com