JAKARTA, KOMPAS.com - Potongan tubuh manusia yang ditemukan warga di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, merupakan korban pembunuhan berencana.
Pelaku yang berjumlah tiga orang nekat memutilasi korban dengan alasan sakit hati. Korban disebut pernah menghina, bahkan mencabuli istri para pelaku.
Potongan tubuh manusia itu pertama kali ditemukan warga pada Sabtu (27/11/2011) pagi. Polisi kemudian bergerak melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi perihal penemuan tersebut.
Dari hasil identifikasi awal kepolisian, identitas potongan tubuh itu identik dengan seorang pria berinisial RS (28). Korban dibunuh dan dimutilasi, lalu jasadnya dibuang di tiga lokasi berbeda.
"Hasil identifikasi sidik jari, potong tangan, identik dengan RS. warga Desa Sumber Jaya, Tambun, Bekasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Minggu (29/11/2021).
Zulpan mengatakan, kasus mutilasi tersebut dapat terungkap kurang lebih delapan jam setelah kejadian. Aksi pembunuhan berencana itu dilakukan oleh tiga orang pelaku.
Dua pelaku berinisial FM (20) dan MAP (29) telah tertangkap. Sedangkan satu pelaku lain, yakni ER masih buron dan sedang diburu kepolisian.
Para pelaku ditangkap di tempat penitipan sepeda motor, tak jauh dari Gedung Juang Kecamatan Tambun, Bekasi. Lokasi penangkapan itu juga sekaligus menjadi tempat mengeksekusi RS.
"FM ditangkap pukul 15.00 WIB. Kemudian pelaku satu lagi MP diamankan pada sabtu pukul 17.00 di tempat penitipan sepeda motor," ungkap Zulpan.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Bekasi Buang Jasad Korban di Lokasi Terpisah untuk Hilangkan Jejak
Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, ketiga pelaku dan korban saling mengenal satu sama lain. Keempatnya memiliki hubungan yang cukup dekat layaknya keluarga.
"Hubungan tiga tersangka dan korban pertemanannya sudah lama sekali. Mereka sudah seperti saudara," ujar Hendra.
"Cuma memang ada perselisihan. Perselisihan ini sudah sering kali terjadi, dan kini berakhir dengan pembunuhan," sambungnya.
Zulpan mengungkapkan, para pelaku gelap mata merencanakan aksi pembunuhan terhadap RS hingga memutilasi jasadnya karena merasa sakit hati.
"Bahwa yang melatarbelakangi kasus ini oleh para pelaku motifnya adalah para pelaku sakit hati dengan korban RS," ungkap Zulpan.
Pelaku FM, kata Zulpan, sakit hati karena dia dan istrinya pernah dihina merasa direndahkan oleh korban. Sementara MAP, sakit hati setelah mengetahui istrinya pernah dicabuli oleh RS.
Baca juga: Tersangka Mutilasi di Bekasi Ajak Korban Pesta Narkoba Sebelum Membunuh