Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Targetkan 1,1 Juta Anak 6-11 Tahun Divaksinasi Covid-19, Per Hari 10.000 Suntikan

Kompas.com - 15/12/2021, 16:44 WIB
Sania Mashabi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan sebanyak 10.000 vaksin disuntikkan ke anak usia 6-11 tahun.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radjagah mengatakan, pihaknya menargetkan sebanyak 1,1 juta vaksin disuntikan.

"Targetnya kan 1,1 juta, ini secara bertahap targetnya. Paling enggak target harian itu 10.000 itu untuk divaksin," kata Taga kepada wartawan, Rabu (15/12/2021).

Baca juga: Anies: Orangtua Segera Ajak Anak 6-11 Tahun Ikut Vaksinasi Covid-19

Oleh karena itu, beberapa sentra vaksin dikembangkan bukan hanya di sekolah, tapi juga dirumah sakit dan Puskesmas.

Kendati demikian, Taga menegaskan, sebanyak 10.000 suntikan sehari itu hanya batas minimal dan tidak menutup kemungkinan target tersebut bertambah.

"Ini dinamis, kita juga enggak bisa melarang stakeholder terkait bisa melaksanakan vaksin," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, jumlah anak usia 6-11 tahun di DKI Jakarta kurang lebih berjumlah 1,1 juta.

Data tersebut merupakan data pokok pendidikan (Dapodik) yang terdaftar di Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Minta Orangtua Pastikan Anak Usia 6-11 Tahun Segera Divaksinasi Covid-19

"Mereka akan mendapatkan vaksinasi di sekolah-sekolah, di Puskesmas, di Rumah Sakit dan di sentra-sentra vaksinasi yang diselenggarakan komunitas," tutur Anies saat meninjau langsung pencanangan vaksinasi Covid-19 untuk anak tersebut di SDN Cempaka Putih Timur 03, Selasa (14/12/2021).

Mantan Menteri Pendidikan Kabinet Kerja Jilid 1 ini juga mengajak agar orangtua dan semua pihak bisa menyukseskan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini.

"Kami mengajak para orangtua untuk menyegerakan mengajak anak-anaknya yang berusia 6-11 tahun untuk segera mendatangi faskes-faskes yang ada. Sekolah-sekolah melaksanakannya secara bergiliran bersamaan dengan kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan di sekolahnya," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com