Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Terpapar Omicron, Wisma Atlet Sudah Tracing Semua Pasien dan Pekerja

Kompas.com - 17/12/2021, 10:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran telah melakukan tes covid-19 pada semua pasien dan pekerja.

Tes ini sebagai upaya tracing atau penelusuran setelah ditemukannya satu petugas kebersihan di Wisma Atlet yang terpapar varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron.

Koordinator humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, upaya tracing ini sudah dilakukan sejak mendapatkan kabar petugasnya terpapar omicron, Rabu lalu.

"Upaya tracing tiga hari ini sudah dilakukan, ditracing semua," kata Mintoro kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Kasus Omicron di Wisma Atlet, Wagub: Pemeriksaan yang Masuk Jakarta Harus Lebih Ditingkatkan

Mintoro menyebut hasil tes yang positif Covid-19 itu juga sudah dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Selanjutnya, Litbangkes melakukan whole genome sequencing pada semua sampel tersebut.

Namun, Mintoro mengaku belum mendapatkan hasil dari Litbangkes.

"Belum, karena genome sequencing itu kan butuh waktu," katanya.

Selain tracing, manajemen juga telah melakukan penutupan atau lockdown Wisma Atlet guna mengantisipasi agar varian omicron tidak menyebar ke luar.

Baca juga: Wisma Atlet Lockdown, Pasien yang Sudah Sembuh Belum Boleh Pulang


Menurut Mintoro, lockdown hanya diberlakukan di Wisma Atlet Kemayoran. Sementara Wisma Atlet Pademangan yang diperuntukkan karantina WNI dari luar negeri tidak diberlakukan lockdown.

Mintoro menyebutkan, lockdown akan mulai berlaku per hari ini sampai tujuh atau sepuluh hari ke depan.

Dengan adanya lockdown ini, pasien di RS Wisma Atlet yang sudah sembuh akan tertunda kepulangannya.

"Mestinya seperti itu (pasien yang sembuh belum boleh pulang). Nanti kita liat lagi perkembangan di lapangan karena kita melaksanakan perintah Satgas Covid-19 nasional. Kita harus lockdown, kita akan lockdown," kata Mintoro.

Manajemen RS Wisma Atlet Kemayoran saat ini masih mempertimbangkan apakah akan menerima atau menolak pasien yang masuk selama pemberlakuan lockdown itu.

"Nanti kita sesuaikan dengan aturan lebih lanjut lagi, karena nanti susah kalau ada yang positif (mau masuk). Masih kita pertimbangkan lagi untuk perawatan pasien," kata Mintoro.

"Tetap ada upaya untuk yang sakit kita obati, tapi ada pembatasan masuk dan keluar sesuai arahan pimpinan," sambungnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com