Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Susun Bayam Dibangun Bukan untuk Warga Terdampak JIS, Ketua DPRD: Pembohongan Publik!

Kompas.com - 17/01/2022, 14:29 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyoroti soal Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara yang akan ditempati warga selain mereka yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).

Menurut pria yang akrab disapa Pras itu, Kampung Susun Bayam percuma dibangun jika tidak diperuntukkan bagi warga Kampung Bayam yang terdampak proyek JIS.

"Kalau ujung-ujungnya Kampung Susun Bayam untuk para pekerja pendukung JIS buat apa dilakukan CAP. Itu namanya menipu. Membohongi publik," kata Prasetio melalui keterangan tertulis, Senin (17/1/2022).

CAP adalah community action plan (CAP) yang dilakukan sebelum pemerintah membangun sebuah fasilitas. Melalui CAP, pemerintah meminta masukan dari warga terkait proyek yang akan dibangun.

"Bilang saja dari awal warga Kampung Bayam digusur. Ganti juga istilah Kampung Susun Bayam," ujar dia.

Baca juga: Jakpro Sebut Kampung Susun Bayam Akan Ditempati Pekerja JIS, Bagaimana Nasib Warga Terdampak?

Oleh karena itu, Politisi PDI-Perjuangan ini mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi warga Kampung Bayam.

Prasetio menilai warga tersebut tidak boleh dibiarkan hidup susah dengan rumah kumuh termasuk yang berada di pinggir rel kereta api.

"Seringkali program Pemprov sekarang cuma bagus di kata-kata. Tapi kenyataannya buruk," ucap Prasetio.

Kampung Susun Bayam untuk pekerja JIS

Manajer Proyek PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo sebelumnya mengatakan, Kampung Susun Bayam akan ditempati oleh pekerja pendukung operasional JIS.

"Memang ini stadion gede banget. Perlu fasilitas pekerja di mana sehari hari mereka berkolaborasi merawat (JIS), seperti cleaning service dan tenaga kerja, security dan lain-lain, harapannya bisa di tampung di situ," ucap Arry di JIS, Jumat (14/1/2022).

Pihaknya akan segera melakukan seleksi pekerja yang akan merawat bangunan stadion dan sekitarnya.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Desak Anies Beri Tempat Tinggal Layak untuk Warga Terdampak Pembangunan JIS

 

Jakpro masih belum diketahui jumlah pasti pekerja yang akan tinggal di kampung susun tersebut.

"Nanti akan dilakukan mekanisme seleksi oleh Pemprov DKI, jadi kami menerima itu setelah diseleksi oleh Pemprov," lanjut dia.

Warga tinggal di pinggir rel kereta

Sebelumnya diberitakan bahwa pembangunan JIS berdampak pada tempat tinggal warga di Kampung Bayam.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun berjanji akan merelokasi warga terdampak ke sebuah kampung susun berbentuk rumah susun (rusun).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com