JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga dengan ekonomi mampu yang terjangkit Covid-19 untuk melakukan isolasi di hotel.
Kepala BPDB DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, sebaiknya isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah diperuntukkan bagi warga yang tidak mampu.
"Kita harapkan (lakukan isoter di hotel) kan ada beberapa hotel yang bisa berbayar," kata Isnawa dalam rapat Komisi A yang disiarkan secara virtual, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Enam Tempat Isolasi Terkendali, Kapasitas 921 Pasien
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta BPBD lebih selektif lagi dalam memilih warga yang akan melakukan isoter.
Seleksi itu dilakukan untuk mencegah warga dengan kondisi ekonomi mampu masuk dan isolasi di tempat untuk warga tidak mampu.
"Udah dapat duit banyak terus pakai lagi uang APBD, bayar kan itu semua, walaupun gratis kan dibayar pake uang APBD jadi harus ada skala prioritas," kata Inggard.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat lebih dari setengah tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Jakarta sudah terisi.
Berdasarkan data yang diberikan oleh staf Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) per Minggu (13/2/2022) saat ini ada di angka 59 persen.
Baca juga: BPBD DKI Ungkap Ada Orang Kaya Jalani Isolasi di Tempat Isoter Gratis untuk Warga Tak Mampu
Sementara, tingkat keterisian ruangan intensive care unit (ICU) di Ibu Kota sebanyak 46 persen dari total tempat tidur yang disediakan 875 sudah terpakai 402.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.