Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda di Kramatjati Diduga Terkena Peluru Nyasar Aparat, Polisi Tak Kunjung Lakukan Uji Balistik

Kompas.com - 21/02/2022, 14:39 WIB
Tria Sutrisna,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ditreskrimum Polda Metro Jaya tak kunjung melakukan uji balistik terhadap proyektil peluru nyasar yang mengenai pemuda bernama Fadilah Rafi (19) di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengonfirmasi hal tersebut.

"Belum (diuji balistik)," jelas Zulpan, Senin (21/2/2022).

Meski begitu, kata Zulpan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal peluru tersebut.

"Kasus itu masih dalam penyelidikan," kata Zulpan.

Zulpan sebelumnya menjelaskan bahwa pemuda yang terkena peluru nyasar di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur, tertembak saat ada aksi tawuran di lokasi kejadian.

Baca juga: Nasib Nahas Rafi Korban Peluru Nyasar, Polisi Ambil Proyektil tetapi Belum Ungkap Penembak

Pada saat kejadian, korban berhenti di pinggir jalan karena ada tawuran antarkelompok.

"Korban saat itu memang berada berdekatan dengan lokasi orang yang sedang tawuran. Jadi ada dua kelompok yang tawuran, korban ada di situ," ujar Zulpan kepada wartawan, Jumat (18/2/2022).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Zulpan, peluru diduga berasal dari arah pabrik di sekitar lokasi kejadian. Penyidik pun kini tengah fokus mengumpulkan informasi dan bukti-bukti dari lokasi kejadian.

"Kami periksa itu kalau tidak salah lokasinya itu dekat suatu pabrik perusahaan itu. Nanti kami akan cek di situ, karena asalnya dari situ," ungkap Zulpan.

Baca juga: Pemuda Diduga Terkena Peluru Nyasar Aparat di Kramatjati, Polisi Dinilai Lamban Bertindak

Tertembak peluru nyasar, diduga milik aparat

Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda bernama Fadillah Rafi (19) tertembak peluru nyasar di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur.

Korban pun harus menjalani perawatan di rumah sakit karena luka yang dialaminya.

Pihak keluarga korban sudah membuat laporan ke polisi dengan nomor  LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 11 Februari 2022.

Kuasa hukum korban, Rusdianto, menjelaskan, kejadian bermula ketika Rafi baru saja pulang dari kedai kopi dan menepi ketika melihat ada tawuran warga di depan gedung Jasa Marga, Dukuh.

Namun, tiba-tiba Rafi terkena peluru di bagian perut yang menembus ke ususnya.

Baca juga: Pemuda yang Tertembak Peluru Nyasar di Kramatjati Belum Sadar, Pengacara: Dia Tulang Punggung Keluarga

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com