Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Pandemi Covid-19, Pengelola RSD Covid-19 Klaim Wisma Atlet Telah Lewati Puncak Gelombang Omicron

Kompas.com - 02/03/2022, 14:13 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Mintoro Sumego mengeklaim bahwa saat ini Wisma Atlet telah melewati puncak gelombang Covid-19 varian Omicron.

"Khusus Wisma Atlet mungkin sudah dilewati (gelombang Omicron). Tapi untuk Omicron keseluruhan yang berkompeten menjawab mungkin Kementerian Kesehatan," kata Mintoro, Rabu (2/3/2022).

Untuk diketahui, sejak 15 Februari 2022 hingga kini sudah tidak ada pasien Covid-19 varian Omicron yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Pengelola Sebut Tak Ada Pasien Omicron yang Dirawat di RSDC Wisma Atlet sejak 15 Februari

"Total ada 1.347 pasien Omicron sudah pulang semua sejak 15 Februari," ungkapnya.

Menurut Mintoro, pengelola RSDC Wisma Atlet jauh lebih baik dalam hal penanganan Covid-19 di tahun kedua ini.

Peraturan pemerintah seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dinilai menjadi salah satu faktor sukses pengelola menangani gelombang Omicron.

Baca juga: Tingkat Keterisian Wisma Atlet Turun Seminggu Terakhir

"Saya lihat penanganan di Wisma Atlet tertata baik dalam penanganan kasus Omicron," ujar Mintoro.

"Tampak jelas dengan tidak adanya kematian di Wisma Atlet Kemayoran ini, lalu penyakitnya cukup tinggi tapi gejalanya ringan,"sambung dia.

Mintoro mengungkapkan, ketersediaan alat kesehatan dan stok obat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran masih tertangani dengan baik. Dia menyebut jajarannya sudah mengantisipasi stok untuk 3 sampai 4 bulan kedepan.

Baca juga: 4 Persen dari 2.443 Nakes di Wisma Atlet Kemayoran Terpapar Covid-19

"Menyangkut ketersediaan oksigen kita punya dua sumber untuk general oksigen cair, lalu kita juga punya general untuk mengisi oksigen," katanya.

Kendati demikian, Mintoro mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan Covid-19 karena gelombang Omicron di Indonesia belum benar-benar hilang.

"Kepada masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan betul, lalu tetap laksanakan proses karantina sesuai dengan aturan yang berlaku," ucapnya.

Sementara itu, jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet terpantau terus mengalami penurunan.

Per Rabu (2/3/2022), jumlah pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran sebanyak 2.107 pasien dengan bed occupancy ratio (BOR) 25,39 persen.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan Selasa (1/3/2022) kemarin jumlah pasien sebanyak 2.165 atau berkurang 58 pasien.

Menurut Mintoro, jumlah pasien di Wisma Atlet cenderung menurun selama sepakan terakhir.

"Kita sudah mulai turun sekitar seminggu ini," tegasnya.

Berikut catatan jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalam seminggu terakhir ini:

  • 24 Februari: 2.930 pasien
  • 25 Februari: 2.731 pasien
  • 26 Februari: 2.666 pasien
  • 27 Februari: 2.447 pasien
  • 28 Februari: 2.413 pasien
  • 1 Maret: 2.165 pasien
  • 2 Maret: 2.107 pasien
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com