JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yuni Miko menyarankan agar pembelajaran tatap muka (PTM) di Jabodetabek tak langsung dimulai dengan kapasitas 100 persen meski kini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Menurut Miko sebaiknya pihak sekolah memulai pelaksanaan PTM terlebih dahulu dengan kapasitas 50 persen.
Hal itu bertujuan agar pemerintah daerah dan sekolah bisa menyiapkan skema mitigasi yang baik bila nantinya ditemukan kasus Covid-19. Dengan demikian penularan Covid-19 di lingkungan sekolah bisa ditekan.
Baca juga: Jakarta Kembali Terapkan PPKM Level 2, Pemprov DKI Tunggu Kebijakan Pusat soal PTM
"Pelan-pelan menurut saya. Level 2 memang udah bisa 100 persen PTM. Tapi harus dimulai dari 50 persen dulu. 75 persen boleh tapi mungkin mulai dari yang kecil dulu," tutur Miko kepada Kompas.com, Senin (7/3/2022).
Adapun Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah PTM di Jakarta akan kembali dilaksanakan dengan kapasitas 100 persen.
Menurut dia, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"PTM sekalipun di level 3 kita melaksanakan 50 persen dan ketentuan kalau dilihat di level 2 bisa jadi 100 persen terbatas," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/3/2022).
"Namun kami masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, dalam hal ini dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset, jadi tunggu dulu ya kebijakannya," ujar dia.
Baca juga: Murid Kelas 5 dan 8 di Kota Tangerang Akan Ikuti PTM Mulai 14 Maret 2022
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, wilayah aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke PPKM level 2 selama sepekan mendatang.
Hal ini disebabkan situasi Covid-19 di dua daerah aglomerasi itu kian membaik.
"Seiring dengan perbaikan situasi yang semakin hari semakin baik, maka sejumlah kabupaten/kota yang berstatus level 2 kembali meningkat cukup signifikan," ujar Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM yang disiarkan daring pada Senin (7/3/2022).
"Aglomerasi Jabodetabek dan Surabaya Raya kembali masuk ke level 2 karena kasus konfirmasi harian turun," ungkap Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga mengungkapkan kondisi kasus kematian akibat Covid-19 di Jakarta, Bali, dan Banten mengalami penurunan. Dia pun memprediksi bahwa angka kasus kematian di ketiga provinsi akan semakin menurun dalam waktu dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.