Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Polisi Lebih Galak pada Geng Motor di Depok

Kompas.com - 11/03/2022, 11:14 WIB
Irfan Maullana

Editor

Sumber

DEPOK, KOMPAS.com - Tak seperti pada malam-malam sebelumnya, Minggu (6/3/2022) dini hari lalu suasana di sekitar Jalan Cagar Alam, RT 02/02 Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas sepi dari warga yang biasa menghabiskan malam minggu dengan berkumpul.

Ketua RT 02/02 Joko Budianto mengatakan, saat itu sekitar pukul 01.30 WIB, dirinya tengah duduk santai di sebuah warung yang kala itu sudah tutup. Lokasinya tepat di pinggir jalan di kawasan Jalan Cagar Alam.

"Tiba-tiba ada tiga orang mengendarai motor dan membawa senjata tajam kayak samurai (pedang), enggak tahu (datang) dari mana terus lansung membabi buta membacok siapapun dan motifnya apa pun saya enggak ngerti," paparnya kepada TribunnewsDepok.com di lokasi kejadian, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Marak Tawuran Gangster di Depok, Pelaku Ingin Diakui sebagai Geng Terkuat oleh Kelompok Lain

Tak hanya melukai orang yang ada di lokasi yang dilewati kawanan tersebut, Joko juga melihat ketiga orang tak dikenal itu turut mengacak-acak warung yang ada di lokasi.

"Sampai yang lagi beli rokok juga kena sabetan di tangan kiri tapi korbannya bukan warga sini, dia (korban) juga langsung pergi pas kena sabetan, jadi enggak tahu juga siapa orangnya (korban)," tutur Joko.

Menurut Joko, aksi itu tak berlangsung lama, setelah mengacak warung dan melukai korban, ketiganya langsung pergi mengarah ke Jalan Amil Saun, Kelurahan Pancoran Mas, Kecamatan Pancoran Mas.

Baca juga: Warga Depok Diserang 15 Orang Bersenjata Tajam, Enam Pelaku Ditangkap

"Selang 5-7 menit ada lagi yang nyusul, tiga orang juga sama-sama bawa motor dan bawa samurai tapi langsung mengarah ke (Jalan) Kavling," katanya.

Dari pantauannya, Joko memerkirakan para terduga pelaku berusia antara 20-28 tahun.

Sebab, ada beberapa orang dewasanya dari gerombolan tersebut.

Kejadian penyerangan oleh orang tak dikenal ini diakui Joko bukanlah yang pertama kali terjadi di kawasan sekitar.

Baca juga: Kapolres Depok Petakan Wilayah Rawan Tawuran, Paling Sering Terjadi di Pancoran Mas

"Sekitar empat tahun lalu juga ada yang seperti ini, pelakunya sempat saya dan warga kejar dan dapat satu motor yang ditinggal sama pelakunya," ujarnya.

Dengan kembalinya kejadian serupa, Joko berharap pihak berwajib tak hanya dapat segera menangkap pelaku, namun juga memberikan rasa aman dan nyaman lagi kepada warga.

Sehingga nantinya warga tak perlu khawatir jika ingin beraktivitas utamanya pada malam hari.

"Apalagi di Depok kan sering ada tawuran, maling, begal,” ujarnya.

“Ya warga sih berharap polisi bisa lebih aman lagi, kemarin juga setelah kejadian polisi banyak pada jaga-jaga di sini," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Joko Ingin Polisi Lebih Galak pada Geng Motor, agar Menimbulkan Efek Jera dan Masyarakat Aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com