JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat kembali menggerebek Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, atau yang terkenal sebagai permukiman rawan peredaran narkoba, Kampung Boncos.
Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Jumat (18/3/2022), polisi berhasil mengamankan 7 orang terduga pelaku jaringan narkoba.
"Ada tujuh orang diamankan dengan rincian enam orang laki-laki dan seorang perempuan," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Danang Setiyo, saat dikonfirmasi Sabtu (19/3/2022).
Baca juga: Polisi Ubrak-abrik Sarang Narkoba di Jakarta, dari Kampung Bahari hingga Kampung Boncos
Selain itu, dalam penggeledahan kali ini polisi juga menemukan sejumlah barang bukti.
"Allhamdulillah dalam kegiatan ini berjalan lancar, kami berhasil mengamankan 5 paket narkotika jenis sabu siap edar dengan berat brutto 12,79 gram, alat hisap sabu, 4 buah ponsel dan beberapa pak plastik klip sabu," ujar Danang.
Sebelumnya, Kampung Boncos juga dilakukan penggerebekan pada Kamis (10/3/2022) sore. Polsek Palmerah menangkap 5 orang pengguna narkoba yang sedang asyik mengonsumsi sabu.
Baca juga: Isyarat Melarikan Diri, Awas Ada Penyakit Diteriakkan Tiap Polisi Datang ke Kampung Boncos
Selain pengguna, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa klip sabu dan cangklong untuk mengisap sabu yang disewa oleh para pengguna.
Tak hanya menangkap pengguna, Polsek Palmerah dalam penggerebekan itu juga membongkar tiga bangunan non permanen, Hotel 10.000. Hotel 10.000 itu digunakan oleh para pembeli narkoba untuk mengonsumsi narkoba.
Sementara itu, penggerebakan kampung narkoba juga dilakukan di Kampung Ambon, alias Kompleks Permata, Kedaung Kali Angke.
Baca juga: Gerebek Kampung Ambon, Polisi Tangkap 7 Terduga Pengedar Narkoba
Pennggerebekan yang dilakukan Polsek Cengkareng dan Brimob Polda Metro Jaya itu mengamankan tujuh orang beserta paket klip narkoba jenis sabu siap edar dengan berat bruto 0,40 gram.
Danang menerangkan kegiatan penggerebekan merupakan tindakan untuk meminimalisir maraknya terjadinya peredaran gelap narkoba di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut sebagai langkah tindakan untuk merubah stigma kampung tersebut sebagai surganya para pecandu narkoba.
Ia juga mengharapkan peran aktif masyarakat jika memiliki informasi adanya peredaran narkoba.
"Informasi sekecil apapun sangat lah berarti untuk kami dalam menentukan langkah selanjutnya dalam meminimalisir terjadinya peredaran gelap narkoba," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.