JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam dua hari terakhir, polisi menggerebek dua tempat yang rawan peredaran narkoba di Jakarta.
Kedua tempat itu adalah Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat.
Penggerebekan di dua kampung itu tak mudah karena para pengedar narkoba sudah mempunyai trik dan cara khusus untuk menghindari kejaran aparat.
Baca juga: Polisi Masih Jaga Kampung Bahari Selama 24 Jam Usai Penggerebekan Narkoba
Namun, polisi pada akhirnya berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga sebagai pengedar hingga pengguna narkoba. Ditemukan juga barang bukti narkoba mulai dari sabu, ekstasi, dan ganja.
Polda Metro Jaya menggerebek Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang diduga menjadi tempat peredaran narkoba, Rabu (9/3/2022).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan, penggerebekan tersebut berlangsung pada Rabu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Terdapat sedikitnya 700 personel gabungan yang diterjunkan dalam penggerebekan dan pengungkapan praktik peredaran narkoba di Kampung Bahari.
"Kekuatan pengamanan tadi pagi yang dipimpin Kapolres 700 personel unsur gabungan TNI-Polri dan pemda," ujar Zulpan.
Baca juga: Penggerebekan Narkoba di Kampung Bahari, Pelaku Melawan dan Lari ke Atas Genting
Dari penggerebekan tersebut, aparat menangkap 26 orang yang diduga sebagai pengedar hingga pengguna narkoba. Puluhan orang dari berbagai usia itu terdiri dari 18 laki-laki dan 8 perempuan.
Zulpan menyebutkan, petugas juga mendapati barang bukti narkoba jenis sabu seberat 350 gram hingga pil ekstasi sebanyak 1.500 butir. Ditemukan pula ganja sintetis, senjata tajam, dan uang tunai Rp 35 juta yang diduga hasil tindak pidana narkotika.
"Termasuk berbagai peralatan komunikasi elektronik yang kami amankan di TKP, kemudian peralatan narkotika siap pakai. Ada beberapa paket dikemas kecil sekali," kata Zulpan.
Baca juga: Usai Digerebek, Kampung Bahari Akan Dijadikan Kampung Tangguh Bebas Narkotika
Menurut Zulpan, praktik peredaran narkoba di kawasan Kampung Bahari sudah berlangsung cukup lama. Pasalnya, para pelaku cukup lihai untuk mengelabui dan menghindari petugas.
Alhasil, peredaran narkoba di Kampung Bahari sulit terungkap. Para pengguna bahkan merasa aman menggunakan atau membeli narkoba di kawasan itu.
Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Zulpan, para pelaku menggunakan isyarat petasan untuk menghindari polisi saat bertransaksi dan mengedarkan narkoba.
Baca juga: Isyarat Petasan, CCTV, dan Terungkapnya Persembunyian Pengedar Narkotika di Kampung Bahari
Caranya, petasan dinyalakan sebagai tanda ketika ada polisi yang datang ke kawasan Kampung Bahari.