Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Pemkot Tangerang Tak Bisa Langsung Perbaiki Jalan Rusak di Batusari meski Sudah Memprihatinkan

Kompas.com - 22/03/2022, 08:30 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Batusari, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, menggelar unjuk rasa berkait kerusakan Jalan Juanda dan Jalan Garuda, kemarin, Senin (21/3/2022).

Kedua ruas jalan itu saling terhubung dan terletak di wilayah Kelurahan Batusari.

Warga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk segera memperbaiki kedua jalan tersebut.

Menanggapi aksi unjuk rasa itu, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang Muhammad Ikhsan mengaku kondisi Jalan Juanda dan Jalan Garuda memang sudah rusak.

Baca juga: Warga Gelar Unjuk Rasa, Minta Pemkot Segera Perbaiki Jalan Rusak di Tangerang

"Memang karena kondisi jalannya sendiri itu sudah memprihatinkan dan memang butuh penanganan segera," ungkapnya, dalam rekaman suara, Senin (21/3/2022).

Meski demikian, Ikhsan mengakui ada kendala yang membuat kedua jalan tersebut tidak bisa langsung diperbaiki. 

Jalan Juanda merupakan aset milik PT Angkasa Pura (AP) II, salah satu badan usaha milik negara (BUMN).

Sementara itu, sebagian Jalan Garuda merupakan aset milik PT AP II dan sisanya aset milik Pemkot Tangerang.

"Kalau statusnya (Jalan Juanda) masih merupakan milik Angkasa Pura II," tutur Ikhsan.

"(Kepemilikan Jalan Garuda) jadi yang dari jalan rel dan tol itu milik Angkasa Pura II, sedangkan dari tol ke arah sana (timur) itu sudah aset Pemkot Tangerang," sambungnya.

Baca juga: Warga Sudah Lapor Dewan soal Jalan Rusak di Batusari Tangerang, tapi Tak Pernah Ada Solusi

Dia mengeklaim, permasalahan kepemilikan aset itu kini masih dalam proses pembahasan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.

Diberitakan sebelumnya, pada Senin siang, warga setempat menggelar unjuk rasa berkait kerusakan Jalan Garuda dan Jalan Juanda.

Menurut warga, kedua jalan itu mengalami kerusakan sejak beberapa tahun yang lalu dan kian parah.

Warga setempat kembali menyuarakan soal rusaknya dua jalan itu lantaran semakin banyak pengendara yang mengalami kecelakaan.

Tidak sedikit pengendara motor yang terjatuh saat melintasi Jalan Juanda dan Jalan Garuda.

Warga menilai, kerusakan jalan tersebut mengganggu kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com