Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tower BTS Milik Telkomsel Roboh di Depok, Diduga akibat Baut Tiang Terlepas

Kompas.com - 21/03/2022, 21:47 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tower base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi milik Telkomsel yang menimpa dua rumah diduga roboh akibat baut pengikat tiang terlepas.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Masjid Lio RT 02 RW 20 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Senin (21/3/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.

Kasubag Humas Polres Metro Depok Kompol Supriyadi mengatakan, lepasnya baut pengikat pada tower diduga akibat terpengaruh kondisi cuaca yang melanda Kota Depok akhir-akhir ini.

Baca juga: Tower BTS Milik Telkomsel Ambruk, Timpa Dua Rumah Kontrakan di Depok

"Terlepasnya baut pengikat tiang tower tersebut dimungkinkan akibat angin kencang yang melanda kota Depok beberapa hari terakhir," kata Supriyadi dslam keterangannya, Senin.

Polisi juga menduga bahwa tower roboh karena pondasi baut tidak mampu menahan beban.

"Sehingga menyebabkan pondasi baut yang mengikat tiang tower tidak kuat menahan beban tower sehingga tower roboh menimpa atap kontrakan dibawahnya," sambung dia.

Untuk diketahui, keberadaan pondasi tiang tower BTS Telkomsel tersebut menyatu dengan pondasi bangunan rumah warga lainnya.

"Tiang tower yang dikuatkan dengan empat buah baut dengan dua tiang penyangga samping dan lokasi tower tersebut berada di atas rumah, pondasi tower menyatu dengan pondasi cor-coran rumah," kata dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Segel 5 Bangunan Tak Berizin, dari SPBU hingga Tower BTS

Supriyadi menjelaskan, kejadian bermula ketika seorang saksi yang berada di rumahnya mendengar suara menggelegar seperti petir. Tak dinyana, tower BTS ternyata ambruk menimpa atap bangunan kontrakan.

"Saksi yang tinggal disekitar TKP (tempat kejadian perkara) mendengar suara kencang seperti petir lalu tower jatuh menimpa atap bangunan kontrakan," terang Supriyadi.

Kemudian, setelah ditelusuri rupanya tower provider Telkomsel jatuh menimpa dua unit rumah kontrakan. Dari dua rumah kontrakan, satu diantaranya mengalami kerusakan parah.

"Setelah dilihat, betul tower provider yang berada di atap rumahnya roboh menimpa dua buah kontrakan yang berada di bawahnya," ucap Supriyadi.

Tanggapan Telkomsel

General Manager Network Service Assurance Telkomsel Outer Jabodetabek, Novriandi mengatakan, pihaknya akan memantau perkembangan kondisi rumah warga yang terdampak.

"Serta siap berkooordinasi dan mendukung semua pihak terkait untuk membantu percepatan pemulihan dampak musibah," ujar Novriandi, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/3/2022).

Novriandi juga menyampaikan permintaan maaf kepada pelanggan Telkomsel yang mengalami gangguan pelayanan dan jaringan akibat peristiwa itu.

"Telkomsel menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan di wilayah Pancoran Mas, Kota Depok Jawa Barat," tutur Novriandi.

Kini, layanan jaringan telkomsel dapat beroperasi kembali. Telkomsel telah melakukan optimalisasi jaringan dan pemulihan jaringan yang diperoleh dari layanan BTS terdekat.

"Untuk saat ini layanan telepon, SMS dan internet sudah dapat digunakan dengan normal," jelas Novriandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com