Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Tewas Bunuh Diri di Parkiran Apartemen, Diduga Depresi Soal Pekerjaan dan Sempat Tinggalkan Wasiat

Kompas.com - 26/03/2022, 11:58 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menyimpulkan penyebab tewasnya pria yang bersimbah darah di parkiran apartemen kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pada Rabu (23/3/2022), Polsek Kelapa Gading menerima laporan adanya penemuan seorang pria meninggal dunia di dalam mobilnya yang terparkir di apartemen tempat tinggalnya.

Baca juga: Sebelum Bunuh Diri, Pria yang Tewas di Parkiran Apartemen Kelapa Gading Tinggalkan PIN ATM dan Password Internet Banking

Tewas karena bunuh diri

Kapolsek Kelapa Gading Kompol Rio Mikael Tobing mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan dan fakta-fakta yang ditemukan serta pemeriksaan saksi-saksi, polisi telah menemukan fakta-fakta baru.

Polisi menyimpulkan bahwa penyebab pria tersebut tewas adalah bunuh diri.

"Hingga saat ini, penyidik kami dari Polsek Kelapa Gading menyimpulkan bahwa korban diduga kuat meninggal karena bunuh diri," ujar Rio, Jumat (25/3/2022).

Fakta-fakta tersebut antara lain pria berinisial EZW (32) itu memiliki riwayat depresi dan pernah berencana bunuh diri sebelumnya.

Rio mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan, pada tahun 2018, EZW sempat merencanakan bunuh diri.

Baca juga: Polisi Pastikan Pria Tewas Bersimbah Darah di Apartemen Kawasan Kelapa Gading Bunuh Diri

"Dan sempat beberapa kali mengalami depresi namun tidak mendapatkan penanganan maupun perawatan medis baik dari psikolog maupun psikiater," kata dia.

Kemudian, setelah memeriksa rekan-rekan kerjanya, ditemukan fakta bahwa sebelumnya EZW memiliki permasalahan dengan rekan kerjanya pada hari kejadian, yakni Rabu (23/3/2022).

EZW merasa tidak nyaman di lingkungan kerjanya sehingga beberapa kali mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri.

Tinggalkan PIN ATM dan password internet banking

Rio mengatakan, sebelum mengakhiri hidupnya, pria tersebut sempat meninggalkan wasiat untuk keluarga.

"Saat kami lakukan olah TKP, kami menemukan ada sebuah berkas yang disimpan dalam amplop warna cokelat," kata dia.

"Saat melakukan pemeriksaan kepada istrinya, bersama istrinya kami buka berkas tersebut dan menemukan berupa wasiat dari korban yaitu PIN ATM dan username serta password dari internet banking milik korban," lanjut Rio.

Rio mengatakan, selain amplop cokelat tersebut, tidak ada surat wasiat atau pesan yang ditinggalkan korban.

Baca juga: Pria Tewas di Parkiran Apartemen Kawasan Kelapa Gading, Polisi Temukan Pisau dan Sianida

Dokumen dalam amplop itu dialamatkan untuk istri korban yang dikirimkan menggunakan alamat orangtua istrinya di Malang, Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com