Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemkot Tangsel Resmikan Islamic Center Sebelum Ramadhan 2022

Kompas.com - 04/04/2022, 23:53 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) meresmikan gedung Islamic Center sebagai pusat kegiatan keagamaan di BSD, Serpong, pada Jumat (1/4/2022).

Kepala Bidang Perkantoran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Tangsel Ihtiyan Hermansyah mengatakan, gedung tersebut selesai dibangun pada akhir 2021 dan diresmikan menjelang Ramadhan 2022 karena ada keinginan dari masyarakat.

"Jadi memang diagendakan peresmiannya sebelum Ramadhan karena ada keinginan dari masyarakat sekitar untuk mempergunakan Islamic Center itu untuk tempat shalat, khususnya kegiatan tarawih selama bulan Ramadhan" ujar Ihtiyan, saat ditemui di kantornya, di BSD, Serpong, Tangsel, Senin (4/4/2022).

Baca juga: Kubah Islamic Center Tangsel Diadaptasi dari Bentuk Kubah di Turki

"Saat ini sedang dalam masa pemeliharaan dan proses serah terima ke Setda Kota Tangsel," lanjutnya.

Setelah diresmikan, gedung bagian atas yang difungsikan sebagai tempat ibadah langsung digunakan untuk shalat Jumat.

Ihtiyan mengungkapkan, masyarakat tampak antusias dengan kehadiran pusat kegiatan islam di Tangsel tersebut.

Hal ini terlihat saat hari peresmian. Kata dia, ada ratusan masyarakat yang turut hadir meramaikan shalat Jumat setelah peresmian Islamic Center.

"Setiap warga diwajibkan membawa alat shalatnya sendiri. Selain itu, masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker dan menjaga jarak," tutur dia.

Baca juga: Ramadhan 2022, Jakarta Islamic Center Tunggu Aturan Teknis Kemenag soal Buka Puasa Bersama

Pria yang akrab disapa Herman ini menjelaskan gedung yang dibangun di atas lahan seluas 6450 meter persegi itu dapat menampung hingga sekitar 1.600 jamaah.

Bangunan dua tingkat tersebut memiliki beragam fungsi. Bagian atas seluas 1.753 meter persegi digunakan sebagai masjid atau tempat ibadah, sedangkan bagian bawahnya seluas 1.810 meter persegi itu dimanfaatkan sebagai gedung serbaguna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com