Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kampung Guji Baru Sudah Surut, Warga: Untung Enggak Hujan Lagi

Kompas.com - 06/04/2022, 11:55 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Kampung Guji Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sempat terendam banjir sejak Selasa (5/4/2022) sore.

Air sempat mencapai ketinggian 50 sentimeter hingga memasuki rumah warga malam itu.

Reza (28) warga setempat, mengatakan banjir sudah surut sekitar pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Rumahnya Kebanjiran, Warga Kampung Guji Baru Duri Kepa Pilih Tak Mengungsi

"Banjir sudah surut, semalam itu sekitar jam 21.00 WIB. Enggak lama, banjir beberapa jam saja. Untung enggak hujan lagi, kalau hujan pasti naik lagi," kata Reza saat dikonfirmasi, Rabu (6/4/2022).

Reza mengatakan, banjir di permukimannya itu memang biasanya surut dalam waktu kurang lebih tiga jam.

Setelah banjir surut, cukup banyak sampah yang terlihat di sekitar lingkungan.

Keadaan itu tidak mengherankan bagi warga, sebab setiap kali banjir, selalu ada sampah yang masuk ke perkampungan.

Reza menduga sampah itu datang melalui sungai aliran Kali Sekretaris yang tak jauh dari kampung.

Baca juga: Sempat Terendam Air hingga 100 Sentimeter, Banjir di Perumahan IKIP Berangsur Surut

Sementara itu, warga lainnya, Yadi (26) mengatakan, warga kampungnya memang sudah terbiasa dengan banjir.

Warga juga dianggap cukup siaga menanganinya.

"Warga di sini bisa dibilang cukup kompak kalau soal kampungnya ada apa-apa. Kayak banjir atau tawuran itu warga tau harus bersikap apa dan kompak," kata Yadi.

Seperti saat banjir semalam, kata Yadi, warga langsung gotong royong membersihkan lingkungan dari sampah.

"Warga langsung gotong-royong bersihin jalanan sampai bantu-bantu di rumah-rumah warga yang terlalu berat dibersihkan sendirian," kata Yadi.

Baca juga: 17 Titik di Kota Tangerang Terendam Banjir, Puluhan KK Terdampak

Sebelumnya, Setiabudi, Ketua RT 07 RW 02, mengatakan kampung yang terdiri dari empat wilayah RT itu sudah tergenang banjir hingga masuk ke rumah warga sejak pukul 17.00 WIB.

Di wilayahnya, banjir merendam 90 rumah yang dihuni oleh 200 kepala keluarga.

Setiabudi mengatakan, banjir yang terjadi saat ini merupakan banjir pertama kali yang dialami warganya selama tahun 2022.

Kendati air yang sudah memasuki rumah, warga tidak berencana mengungsi ke tempat lain.

"Rata-rata warga enggak mengungsi. Kebanyakan di rumah saja. Karena biasanya banjir paling lama dua jam juga udahh surut lagi," kata Setiabudi kepada wartawan, kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com