Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Kali Licin Kerap Tersumbat Sampah hingga Sebabkan Banjir, Dinas PUPR Depok Bakal Pasang Jaring

Kompas.com - 25/07/2022, 21:43 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan memasang jaring di Kali Licin, Mampang, Pancoran Mas, Depok, sebagai bentuk penanganan banjir yang kerap kali disebabkan tumpukan sampah di sana.

Tumpukan sampah itu menyebabkan aliran Kali Licin tersumbat sehingga air meluap.

"Penanganannya akan dipasang jaring lagi," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok Citra Indah Yulianty dalam pesan singkat, Senin (25/7/2022).

Baca juga: Banjir di Mampang Depok Disebut karena Drainase Tak Berfungsi, Lurah Berencana Bikin Sodetan

Dia belum dapat memastikan di mana jaring tersebut akan dipasang karena masih perlu dikaji terlebih dahulu.

"Dicek dulu ke lokasi dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, karena enggak sembarang simpan jaring," ujar Citra.

Citra menyebutkan, sebelumnya Dinas PUPR Depok telah memasang jaring di dua titik aliran Kali Licin, yakni di dekat Masjid Jami Al Istiqomah dan Perumahan Mampang Hills.

Namun, ia menduga jaring tersebut telah dicabut oleh orang yang tak bertanggung jawab.

"Kami minta warga jangan mencabut jaring," ujar Citra.

Baca juga: Banjir akibat Luapan Kali Licin Mampang Depok Berangsur Surut

Adapun aliran air di Kali Licin, Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok meluap ke Jalan Raya Sawangan dan Jalan Raya Pramuka sehingga menyebabkan banjir sejak Minggu (24/7/2022) malam.

Selain itu, sejumlah rumah warga di RW 006 dan RW 010 juga terkena dampak banjir dari luapan air Kali Licin.

Namun, banjir di lokasi tersebut telah berangsur surut sejak siang tadi.

Lurah Mampang Darmawansyah mengatakan, aliran Kali Licin meluap karena tersumbat tumpukan sampah kayu dan bambu di kolong jembatan Jalan Raya Sawangan, tepatnya di perempatan Mampang.

"Sebetulnya selalu klasik permasalahan itu, ada buangan sampah yang sembarangan, ada tumpukan berupa batang pohon pisang, kayu, batangan besar pohon hasil tebangan," kata Darmawansyah.

Baca juga: Pagar Tribune JIS Roboh, Komisi B DPRD DKI Akan Panggil Dirut Jakpro

Selain itu, Darmawansyah menyebutkan, sodetan yang telah dibangun Dinas PUPR Kota Depok tahun lalu di dekat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mampang 1, tak berfungsi.

"Ini kan ada drainase tapi tidak berfungsi ini, bahkan malah dibuat sodetannya di depan SDN Mampang 1, tidak mengeluarkan air sama sekali," sebut Darmawansyah.

Darmawansyah mengungkapkan, luapan Kali Licin menyebabkan ratusan kepala keluarga di RW 006 dan RW 010 terkena dampak banjir.

"Kalau di RW 006 aja bisa 200 kepala keluarga. Kalau di RW 010, mungkin bisa diatas 100 kepala keluarga yang terkena banjir," ujar Darmawansyah.

Darmawansyah mengatakan, banjir di RW 006 kerap kali terjadi lantaran kondisi tanah di sana lebih rendah daripada Kali Licin.

"Kalau di RW 006 posisi kontur tanahnya itu cekung. Jadi air pada enggak bermuara tuh di cekungan dataran permukiman tersebut gitu," imbuh Darmawansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com