Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Tawuran dan Keroyok Pemuda hingga Tewas, Bermula dari Saling Tantang di Medsos

Kompas.com - 15/08/2022, 21:53 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dua kelompok pemuda dari geng Warmat dan Junior Rekum terlibat tawuran di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Minggu (14/8/2022) dini hari pukul 03.00 WIB.

Dari aksi kedua kelompok tersebut, satu orang berinisial AN (17) meninggal dunia. Sementara korban lain, RA (16), mengalami luka berat.

Wakapolres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Rama Samtama Putra menjelaskan motif kedua kelompok tersebut hanya didasari rasa ingin menantang.

Baca juga: Polisi Tangkap 15 Pemuda Pelaku Tawuran yang Keroyok Seseorang hingga Tewas di Bekasi

"Tidak ada yang diperebutkan. Kedua kelompok tidak saling mengenal, hanya saling menantang yang tidak tahu tujuannya," tutur Rama di Mapolres Bekasi Kota, Senin (15/8/2022).

Rama menjelaskan, kedua kelompok tersebut diduga terlibat tawuran akibat provokasi dari salah satu kelompok yang menggunakan media sosial Instagram untuk tawuran.

"Dari dua kelompok tersebut, saling menantang di Instagram live sehingga kedunya sepakat bertemu di tempat kejadian," ujar Rama.

Sementara kedua kelompok tersebut bertemu dan bentrok, korban AN dan RA melintas di tempat kejadian.

Melihat adanya bentrok, keduanya pun langsung panik. Nahas, sepeda motor yang dikendarai justru menabrak trotoar hingga jatuh ke aspal.

Baca juga: Niat Hindari Tawuran, Pemuda 17 Tahun Malah Dikeroyok hingga Tewas di Bekasi

Keduanya lalu menjadi sasaran serangan dari gerombolan tersebut.

"Korban menabrak trotoar dan korban selanjutnya dikeroyok oleh para tersangka. Korban atas nama AN meninggal dunia, dan satu korban lain yaitu RA mengalami luka berat," imbuh Rama.

Dari kejadian tersebut, polisi pun selanjutnya melakukan penyelidikan. Hasilnya, 15 orang terduga pelaku digiring ke Polsek Bekasi Kota.

Setelah 15 orang pemuda yang ditangkap dimintai keterangan, polisi menetapkan lima orang tersangka yang diketahui memiliki perannya masing-masing.

"Pelaku AB (17), MD (19), dan DAS (19) diduga berperan sebagai pelaku penganiayaan yang menusuk dan menikam korban hingga tewas," jelas Rama.

Baca juga: Seorang Pelajar di Benda Tangerang Dibacok Remaja yang Hendak Tawuran, Diduga Korban Salah Sasaran

"Kemudian berikutnya, dari akun Instagram yang sudah disita penyidik, ditemukan satu tersangka lain dengan inisial NS (20) yang diduga kuat melakukan ajakan dan menghasut agar peristiwa tawuran terjadi," sambung dia.

Sementara satu tersangka lain, berinisial A, diduga terlibat dan menyimpan barang bukti senjata tajam menyerupai celurit dengan bahan dasar pelat besi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com